Saturday, April 30, 2016

Cerita Dewasa , In Dekost Samid.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa 

Suatu siang aku sedang makan di kantin kampus bersama Nana. Kami ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu jam kuliah berikutnya, saat itu jam 12.00 jadi kantin sedang- penuh-penuhnya. Waktu sedang asyik dalam canda tawa, tiba-tiba pundakku ditepuk dari belakang dan orang itu langsung duduk di sebelah kiriku.

“Helo girls, gabung yah, penuh nih !” sapa orang itu yang ternyata si Samid, salah satu playboy kampusku yang beberapa waktu lalu terlibat affair denganku. 

“Penuh apa alasan buat bisa deketin kita, heh ?” goda Nana padanya.

“Iya nih, dasar, itu tuh disana aja kan ada yang kosong, hus…hus..!!” kataku dengan nada bercanda
“Maunya sih…cuma kalo gue disana takutnya ada yang merhatiin gue, jadi mendingan gue deketin sekalian” kelakarnya dengan gaya khas seorang playboy.
“Gila ga tau malu amat, pede abis lo !” sambil kucubit lengannya

Kami bertiga menikmati makan dan obrolan kami semakin seru dengan datangnya pemuda ini. Harus kuakui Samid memang pandai berkomunikasi dengan wanita dan menarik perhatian mereka. Dalam empat sekawan geng-ku saja dia sudah pernah menikmati petualangan sex dengan tiga diantaranya (termasuk aku), tinggal si Nuri yang belum dia rasakan.
“Kuliah jam berapa lagi nih kalian ?” tanyanya
“Gue sih masih lama, jam tiga nanti, pulang tanggung” jawabku
“Kalo gue sih sebentar lagi jam satu masuk, BT deh kuliahnya Bu Marwah yang killer itu” jawab Nana sambil mengelap mulutnya dengan tisu.
“Halo Ci….hai Nana  !” sapa Nuri yang tiba-tiba nongol dari keramaian orang lalu duduk di sebelah Nana.

Hari itu Nuri tampil dengan penampilan barunya yaitu rambutnya yang panjang itu dicat coklat sehingga nampak seperti cewek indo. Dia terlihat begitu menawan dengan baju pink yang bahunya terbuka dipadu celana panjang putih.

Kuperkenalkan Samid pada Nuri, berbeda dengan kami bertiga yang dari fakultas yang sama, Sastra Inggris, Nuri berasal dari Fakultas Ekonomi sehingga dia belum mengenal Samid. Begitu kenal dengan Nuri, Samid langsung beraksi dengan kata-kata dan pujian gombalnya. Dengan sifat Nuri yang gaul itu mereka cepat akrab dan omongannya nyambung.

“Dasar kampret darat” begitu gumamku dalam hati sambil menyedot minumanku.
Tak lama kemudian HP Nana berdering lalu dia pamitan karena ada janji mau mengerjakan tugas kelompok dengan temannya di perpustakaan. Jadi sekarang tinggallah kami bertiga.

“Ngapain yah enaknya sambil nunggu, bosen kan disini terus ?” kata Nuri setelah menghabiskan kentang goreng dan minumnya. Ternyata dia sedang menunggu kuliah jam tiga juga.
“Ke kost gue gimana ? gue sih dah beres ga ada apa-apa lagi” usul Samid

Kami pun mengiyakan daripada menunggu dua jam lebih di kampus, di kostnya kan banyak film jadi bisa nonton dulu. Kami pun berjalan ke gerbang samping yang menuju ke kostnya setelah membayar makan.

Hanya dalam lima menit kami sudah tiba di tujuan. Kostnya cukup besar dan bagus karena termasuk kost yang mahal di daerah sini, terdiri dari dua tingkat dengan kamar mandi dalam di kamar masing-masing. Penghuninya campur pria-wanita, tapi menurut Samid lebih dari setengahnya wanita, makannya dia betah di sini.

“Welcome to my paradise, sori yah rada berantakan” dia membukakan pintu dan mempersilahkan kami masuk ke kamarnya di tingkat dua.

Ini bukan pertama kalinya aku ke sini, aku bahkan pernah ML disini saat one night stand dengannya. Pada temboknya terpampang beberapa poster pemain sepak bola, juga ada sebuah poster anime Kenshin. Foto pacarnya yang kuliah di luar negri dipajang diatas meja belajarnya yang sedikit acak-acakan. Kami ngobrol-ngobrol sambil menikmati snack hingga akhirnya obrolan kami mulai menjurus ke masalah seks. 

Samid tanpa basa-basi menawarkan nonton film bokep koleksinya, dipilihnya salah satu vcd bokep Jepang favoritnya. Aku tidak ingat judulnya, yang pasti adegannya membuatku merinding. Kami bertiga hening menatapi layar komputer seakan terhanyut dalam adegan yang pemerkosaan masal seorang wanita oleh beberapa pria, sperma pria-pria itu berhamburan membasahi si wanita.

Darahku serasa memanas dan selangkanganku mulai basah. Nuri di sebelahku juga mulai gelisah, dia terlihat menggesek-gesekkan kedua pahanya. Dan, si Samid….oh dia meremas-remas tangan Nuri, dia juga mulai berani mengelus lengannya. Melihat reaksi Nuri yang malu-malu mau dan sudah terangsang berat, Samid makin berani mendekatkan mulutnya ke pundak Nuri yang terbuka. Nuri menggelinjang kecil merasakan hembusan nafas Samid pada leher dan pundaknya. Karena sudah merasa horny, ditambah lagi Samid dan Nuri mulai beraksi, akupun tidak malu-malu lagi mengekspresikan nafsuku pada Nuri yang duduk paling dekat denganku. 

 Tanganku merayap lewat bagian bawah bajunya dan terus menyelinap ke balik bra-nya. Aku dapat merasakan putingnya makin mengeras ketika kumain-mainkan dengan jariku. Mulutku saling berpagutan dengannya, lidah kami saling beradu dan bertukar ludah. Sementara di sebelah sana, Samid mulai menjilati leher dan pundaknya, disibakkannya rambut panjang itu lalu dihirupnya wangi tubuhnya sebelum cupangannya berlanjut ke leher dan belakang telinganya.

Nuri mendesah tertahan menikmati perlakuan ini, tangannya mulai bergerak meraih penis Samid yang masih tertutup celana jeansnya, diraba-rabanya benda yang sudah mengeras itu dari luar. Ciuman Samid menurun lagi ke bahu Nuri sambil menurunkan pakaian dengan bahu terbuka itu secara perlahan-lahan, suatu cara profesional dan erotis dalam menelanjangi seorang wanita. Aku juga ikut menurunkan pakaian Nuri dari sebelah kiri sehingga pakaian itu sekarang menggantung di perutnya. Dengan cekatan Samid menurunkan cup BH kanannya dan langsung melumatnya dengan rakus. Nuri melenguh merasakan payudaranya dihisap kuat oleh Samid. 

Aku sekarang melepaskan pakaianku sendiri hingga bugil lalu mendekati Samid yang sudah merebahkan tubuh Nuri di ranjangnya. Kupeluk pinggangnya dari belakang dan melepaskan sabuknya disusul resleting celananya. Samid berhenti sejenak untuk membiarkanku melucuti dirinya, disaat yang sama Nuri juga melepasi pakaiannya. Kini kami bertiga sudah telanjang bulat. Kami menyuruh Samid rebahan di ranjang agar bisa menservis penisnya. Penis yang sudah mengeras kukocok dan kujilati, lalu kumasukkan ke mulutku.

Bersama dengan Nuri, kami bergantian melayani ‘adik’ Samid dengan jilatan dan emutan. Nuri melakukan aktivitasnya dengan terngkurap diatas tubuh Samid dengan kata lain mereka dalam posisi 69, jadi Samid bisa menikmati vagina Nuri sementara kami berdua menikmati penisnya. Samid sangat menikmati vagina Nuri, hal ini nampak dari cara dia menjilat dan menyedot liang itu, terkadang suara hisapannya terdengar jelas sehingga membuat Nuri mengerang pendek. Beberapa menit kemudian Nuri mengerang lebih panjang dan suara seruput Samid terdengar lebih jelas, ternyata Nuri sudah mencapai orgasme pertama. Samid mengganti posisi, Nuri disuruh telungkup di ranjang dan pantatnya diangkat menungging, Samid sendiri mengambil posisi di belakangnya dan mengarahkan senjatanya ke vagina Nuri. 

Nuri merintih sambil meremas sprei menikmati penis Samid melesak masuk membelah bibir bawahnya. Ketika penis itu masuk sebagian, Samid menghentakkan pinggulnya dengan bertenaga sehingga penisnya amblas seluruhnya dalam vagina Nuri. Tubuhnya tersentak pelan dengan mata membelakak diikuti dengan erangan nikmatnya.

Samid memompa Nuri dengan gerakan-gerakan yang mantap dan erotis sehingga Nuri tidak sanggup berkata apa-apa selain mengap-mengap keenakan. Kedua tangannya menjelajahi payudara Nuri yang berukuran sedang tapi padat, kedua putingnya dipencet-pencet atau dipelintir. Aku sendiri yang tidak tahan hanya menonton mengambil posisi berselonjor di depan Nuri, kedua pahaku kubuka lebar dan kudekatkan ke wajah Nuri.

“Nur…jilatin punya gue yah…ga tahan nih !”

Nuri mulai menjilati paha dan vaginaku, lidahnya menari-nari menggelikitik klitorisku yang sudah menegang sementara tangannya meraih payudaraku dan mencubit-cubit putingku. Lidah Nuri memberi rangsangan tak terkira pada kemaluanku sehingga aku tidak tahan untuk tak mendesah. Desahan kami bertiga pun terdengar memenuhi kamar ini. Kami berganti posisi menjadi woman on top, Nuri bergoyang di atas penis Samid dan aku naik ke wajah Samid berhadapan dengan Nuri, kini vaginaku dilayani oleh Samid dengan lidahnya.

Sambil terus bergoyang aku berciuman dengan Nuri, aku kembali menikmati lidah sesama jenisku, kami berciuman sambil mengeluarkan desahan-desahan tertahan. 

Ciuman Nuri terus turun ke leherku hingga berhenti di payudara kananku, sebuah gigitan kecil disertai hisapan pada daerah itu membuatku menggeliat, disusul tangan Samid menjulur dari bawah mencaplok yang kiri. Ooohh…sepertinya bagian sensitifku diserang semua, lidah Samid yang dikeraskan itu melesak masuk lebih dalam dan bergoyang menggelikitik dinding kemaluanku, tangannya yang satu meremas dan sesekali menepuk pantatku yang sekal. Aku semakin erat mendekap Nuri sambil satu tanganku meremas payudaranya. 

Tak lama kemudian aku merasa sesuatu yang mendesak keluar dari bawah sana, ahh…aku tak sanggup lagi menahan cairan cinta yang mulai membasahi vaginaku. Hal yang sama juga dialami Nuri tak lama kemudian, dia melepas emutannya pada putingku, nafasnya makin memburu dan dia menaik-turunkan tubuhnya dengan lebih cepat.

Tubuh kami berdua mengejang hebat dan erangan klimaks keluar dari mulut kami. Samid menusuk-nusukkan jarinya ke vaginaku membuat cairan itu makin meleleh dan tubuhku makin tak terkendali, aku mendesah panjang tanpa mempedulikan rasa sakit dari kuku Nuri yang mencakar lenganku. Cairanku diseruput Samid dengan rakusnya, vagina Nuri juga mengeluarkan banyak cairan sehingga menimbulkan bunyi kecipak air. Goyangan kami mulai mereda, kami berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme barusan, kami menghimpun nafas kami yang kacau balau, keringat seperti embun membasahi dahi dan tubuh kami. 

Akhirnya kujatuhkan diriku ke samping dan Nuri jatuh di dekapan Samid. Samid menoleh ke samping bertatapan muka denganku lalu mengembangkan senyum, nampak mulutnya masih basah oleh cairan cintaku. Hebat juga dia, bisa membuat dua wanita klimaks dalam waktu hampir bersamaan, gairahsex.com begitu pujiku dalam hati.

“Gimana girls, ready for next round ? gue belum keluar nih” katanya sambil mengelus rambut panjang Nuri.

“Hhhh…lu duaan aja dulu deh, gue kumpul tenaga dulu. Heh sialan lu Nur, pakai cakar-cakaran segala sakit tau, nih !” omelku memperlihatkan bekas cakaran di lengan kiriku yang sedikit berdarah sambil mencubit lengannya.

“Hihihi…sory dong Ci, tadi kan kita lagi lupa daratan lagi, yang penting kan enjoy juga” jawabnya santai sambil tersenyum kecil.

Sebentar kemudian Samid sudah membalikkan tubuh Nuri menjadi telentang dibawahnya, lalu kembali penisnya dimasukkan ke vagina Nuri diiringi desahannya. Ranjang ini sudah mulai bergetar lagi oleh goyangan tubuh mereka. Sambil menggenjot Samid meraih payudaraku dan memencetnya lembut sebagai sinyal mengajakku segera bergabung.

AGEN DOMINO

“Ntar yah, gue mo minum dulu nih, haus” kataku sambil bangkit berdiri dan mengambil sebuah gelas, aku membuka kran dispenser yang terletak di dekat jendela untuk mengisi air.
Ketika sedang meneguk air tiba-tiba aku mendengar suara kresek-kresek di pintu. Kutajamkan pendengaranku dan melihat ada seperti bayangan di celah bawah pintu, pasti seseorang mengintip kami pikirku. Aku tadinya bermaksud memberitahu mereka, tapi sebaiknya kuselidiki sendiri karena mereka sedang sibuk berpacu dengan nafsu sampai tidak begitu menghiraukanku. Kusingkap sedikit tirai jendela untuk melihat siapa di luar sana, ada seseorang pria sedang menempelkan telinganya pada pintu, dia juga berusaha mencari-cari lubang untuk mengintip, tapi wajahnya tidak jelas. 

Dalam pikiranku terbesit sebaiknya kuajak saja dia untuk meramaikan, mumpung aku daritadi belum Dimasuki penis karena Samid sedang asyik menggumuli Nuri. Maka sebelumnya aku melihat dulu sekeliling apa ada orang lain lagi selain dia, letak kamar ini cukup strategis agak ujung dan jauh dari keramaian, setelah yakin tidak ada siapapun lagi selain pengintip ini kuberanikan diri membuka pintu mengejutkannya. Pelan-pelan gagang pintu kuputar dan…

“hiya…” orang itu terdorong masuk karena sedang menyandarkan tubuhnya pada pintu, dengan cekatan pintu kembali kututup. Orang itu benar-benar terkejut, bingung, dan terangsang melihat sekelilingnya bugil dan ada yang bersenggama pula.

Samid dan Nuri yang sedang berasyik-masyuk kontan ikut terkejut, Nuri menyambar guling untuk menutupi tubuhnya dan menjerit kecil. Belakangan aku tahu dia adalah kacung di kost ini, namanya Amran, usianya masih 17 tahun, anaknya tinggi kurus dan berkulit sawo matang. Tadinya dia cuma mau mengambil barang di gudang yang kebetulan harus lewat kamar ini, ketika itu lah dia mendengar suara-suara aneh dan terpancing untuk mendengar dan mengintipnya. Dia langsung tertunduk-tunduk minta maaf berkali-kali karena dimarahi Samid yang merasa gusar diintip olehnya. Namun ketika Samid merenggut kerah baju pemuda itu dan hendak memukulnya buru-buru aku mencegah dan menenangkan si Samid yang bertemperamen tinggi.

“Ehhh…udah-udah, dia kan ga sengaja tadi, kita juga yang salah terlalu keras suaranya…udah lu sana aja terusin pestanya sama Nuri, biar dia gue yang urus, lagian di sini kurang cowoknya” bujukku mengedipkan sebelah mata pada Samid. Kuelus-elus dada Samid dan berusaha menenangkannya, setelah kubujuk-bujuk akhirnya dia mundur juga.

“Tenang Mid, lu orang terusin aja, biar gue urus yang ini”

Akupun tersenyum padanya mencoba mengajak bicara sambil memegangi kedua lengannya, kurasakan tubuhnya masih agak gemetar dan tertunduk, entah karena tegang, kaget, atau malu.
“Nama lu Amran ya ?” tanyaku dengan lembut dan dijawab dengan anggukan kepalanya.
“Lu tadi udah ngeliat apa aja Ran ?” tanyaku lebih lanjut

“Belum liat apa-apa kok Non, sumpah…saya cuma denger suara-suara terus saya cari tau” jawabnya terbata-bata

“Terus kamu tau apa yang kita kerjain barusan itu ?” dijawab lagi dengan anggukan kepala
“Kamu pernah ngerasain bercinta sebelumnya ?”

“Nggak pernah Non, paling cuma liat di VCD sambil coli”

“Ya udah Ran, berhubung kamu udah disini gimana kalau gue ajarin kamu soal gituan” aku tersenyum lagi dan mengangkat wajahnya yang tertunduk, walaupun gugup tapi matanya terus ke arah tubuhku yang polos, sebentar-sebentar juga melihat ke arah Nuri.

“Sini Mbak bukain bajunya, biar enakan, ayo…jangan malu-malu disini semua bugil kok !” kulucuti pakaiannya tanpa menunggu responnya, dia masih malu-malu menutupi penisnya dengan tangan.
Kutepis tangannya dan kugenggam penis yang masih setengah tegang itu, aku berlutut di depannya dan mulai menjilati benda itu, kemasukkan bagian kepalanya ke mulutku dan kuhisap pelan. Aku melirik ke atas melihat reaksi wajahnya dengan mata merem-melek dan menelan ludah memperhatikan aku mengoralnya. Makin kukocok benda itu terasa makin keras dan besar, memang ga jumbo size sih, namanya juga ABG, tapi kerasnya lumayan.

“Hmmmhhh…Mbak…geli mbak !” erangnya gemetaran.

“Udah jangan cerewet, dikasih enak gratisan malah bawel, nanti juga ketagihan kok” jawabku.
Tiba-tiba terdengarlah suara musik heavy metal mengalun di kamar ini, sambil terus menyepong kulirikkan bola mataku ke arah suara. Ternyata si Samid menyalakan MP3 di komputernya dan menyetel volume suaranya untuk meredam suara kami. Kemudian mereka yang tadinya melongo memperhatikanku mengerjai anak muda sudah mulai lagi dengan kesibukan mereka. Kini Samid menaikkan kedua tungkai Nuri ke bahunya dan kembali melesakkan penisnya ke vaginanya. Setelah beberapa kumainkan dalam mulutku, penis itu mulai berkedut-kedut, pemiliknya juga mendesah makin tak karuan. Akupun semakin dalam menelan benda itu hingga menyentuh daging lunak di tenggorokanku.

“Mbak…ohhh…enakk banget mbak…aahhh !” desahnya panjang bersamaan dengan spermanya yang ngecret di dalam mulutku.

Pipiku sampai kempot mengisap dan menelan cairan itu dengan nikmat, tak setetes pun tertinggal. Kemudian akupun bangkit berdiri sambil tetap menggenggam penisnya yang masih ngaceng tapi agak berkurang tegangnya.

“Gimana Ran, pernah diginiin ga sama cewek sebelumnya, rasanya gimana ?” tanyaku dengan senyum nakal.

“Baru pertama kali mbak…he-eh emang enak banget” katanya masih dengan nafas terengah-engah.
“Ini baru pemanasan Dan, masih banyak yang lebih enak kok, yuk sini deh !” kataku seraya menaikkan pantat ke meja belajar dan mekangkangkan kedua belah paha mulusku.
Kubimbing penisnya ke arah vaginaku yang terkuak lebar, setelah tepat sasaran kusuruh dia menggerakkan pinggulnya ke depan.

“Blesss….” terbenamlah penis itu ke dalam vaginaku diiringi desahan nikmat kami. Tanpa kuajari lagi dia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya maju-mundur, sodokannya walaupun terasa makin mantap tapi rasanya masih ada yang kurang yaitu dia tidak memberi rangsangan pada bagian sensitifku lainnya, maklumlah namanya juga perjaka, masih amatiran. 

Aku harus terus berinisiatif mengajarinya, maka kutarik kepalanya mendekati payudaraku yang membusung, kusuruh dia mengeyotnya sepuas hati. Barulah dia mulai berani menjilati dan mengulum payudaraku, bahkan tangan satunya kini aktif menggerayangi payudaraku yang lain.
Entah karena terlalu nafsu atau kelepasan dia gigit putingku yang kanan dengan cukup keras, sampai aku menjerit.

“Aakkhh…Ran sakit, jangan keras-keras dong !”
Di seberang sana Nuri sudah dibuat orgasme entah yang keberapa kalinya. Tak sampai lima menit berikutnya Samid pun mendesah panjang mencapai klimaksnya, dia mencabut penisnya dari vagina Nuri dan menumpahkan isinya diatas perut rata Nuri. 

Merekapun roboh bersebelahan, Nuri mengusap-ngusapkan sperma itu ke tubuhnya dan menjilati sisi-sisanya di jari. Amran masih terus menyodokku dari depan, gairahku makin memuncak saja, gairahsex.com vaginaku terasa makin panas akibat gesekan dengan penisnya, suara erangan kami terlarut bersama dengan dentuman musik rock dari komputer. Bosan dengan posisi ini, dia memintaku ganti gaya. 

Sekarang kami melakukannya dengan gaya berdiri, aku berpegangan pada tepi meja sambil disodok dari belakang, dengan posisi demikian tangannya lebih bebas menggerayangi payudaraku yang bergantung, putingku dipencet dan dipilin-pilin terkadang agak kasar sampai benda itu mencuat tegang.

“Ran…tambah cepet dong…mbak udah mau nih…!!” aku mengerang lirih saat kurasakan klimaks sudah diambang.

“Ooohhh…ahhh…saya juga….kok rasanya tambah…enak mbak” sahutnya dengan menambah goyangannya

“Keluarin di…dalam….jangan cabut burung lu…ahh” kataku dengan suara bergetar

Kamipun mencapai orgasme bersama, tubuhku menggelinjang hebat, aku berteriak seolah mengiringi lagu di komputer, kepalaku terangkat dan mataku merem-melek. Si Amran juga mendesah nikmat merasakan orgasme pertamanya bersama seorang wanita. Spermanya menyembur banyak sekali di dalam rahimku, cairan hangat dan kental itu juga membasahi daerah selangkanganku serta sebagian meleleh turun ke pahaku. 

Tubuhku lemas bersimbah peluh dan jatuh terduduk di kursi terdekat. Kubentangkan pahaku lebar-lebar agar bagian itu mendapat angin segar, soalnya rasanya panas banget setelah begitu lama bergesekan. Liang kenikmatanku nampak menganga dan sisa-sisa cairan persengamaan masih menetes sehingga membasahi kursi di bawahnya.

“Saya mau lagi dong Mbak, abis barang Mbak legit banget sih, lagi yah Mbak !” pintanya sambil menggenggam penisnya yang masih tegang itu di dekat wajahku.

“Iyah, tapi nanti yah, Mbak istirahat sebentar” jawabku sambil mengelap keringat di wajahku dengan tisu.

Kulihat Samid bangkit dan mendekatiku, senjatanya sudah dalam posisi siap tempur lagi setelah cukup istirahat. Dia belai rambutku dan meraih tanganku untuk digenggamkan pada penisnya.
“Yuk, Cit…sambil kumpulin tenaga, kasih senjata gue amunisi dulu dong !” pintanya
Akupun memijati benda itu diselingi jilatan. 

Melihat si Amran yang bengong aku pun menarik tangannya menyuruh berdiri di sisi kananku. Maka dihadapanku sekarang mengacunglah dua batang senjata yang saling berhadapan dan masing-masing kugenggam dengan kedua tanganku. Kugerakkan tangaku mengocok keduanya, mulutku juga turut melayani silih berganti.

Merasa cukup dengan pemanasan, Samid menyuruhku berhenti, dan menyuruhku bangun dulu, lalu dia duduki kursi itu baru menyuruhku duduk lagi di pangkuannya (sepertinya mau gaya berpangkuan deh). Dengan agak kasar dia menyuruh Amran menyingkir

“Heh, sana lo….kali ini giliran gue tau, jangan ganggu lagi !”
“Eee…udah jangan galak ah, gitu-gitu juga dia kan yang bantu-bantu lu orang di sini” sahutku mengelus lengan Samid.

“Ran lu minta mbak yang itu aja buat ngajarin lu” lanjutku
“Nur mau ya ajarin dia bentar kan, masih pemula nih”

Sekarang Amran tidak segrogi saat pertama main denganku barusan, dia menindih tubuh Nuri yang masih terbaring. Nuri mengajarinya teknik berciuman, nampaknya Amran cepat dalam mempelajari teknik-teknik bercinta yang kami ajarkan, sebentar saja dia sudah nampak beradu lidah dengan panasnya bersama Nuri, tangannya juga kini lebih aktif menjelajahi lekuk-lekuk tubuh Nuri memberi rangsangan. 

Nuri yang gairahnya sudah bangkit lagi merespon dengan tak kalah hebat. Dia berguling ke samping sehingga dia kini di atas Amran, lidahnya tetap bermain-main dengan lidah lawannya sementara tangan lembutnya meraih penis pemuda tanggung itu serta mengocoknya, Amran mendesah-desah tak karuan menghadapi keliaran Nuri. Nuri membimbing penis itu memasuki vaginanya, dengan posisi berlutut dia turunkan tubuhnya hingga penis itu melesak masuk ke dalamnya. 

Kemudian mulailah dia menaik-turunkan tubuhnya dengan gencar membuat pemuda tanggung itu kelabakan. Kedua tangan Amran mencengkram kedua payudara Nuri dan meremasinya dengan bernafsu.

Di tempat lain aku sedang asyik menggoyangkan tubuhku di pangkuan Samid. Vaginaku dihujam penisnya yang sekeras batu itu. Otot-otot kemaluanku serasa berkontraksi makin cepat memijati miliknya. Tangannya yang mendekapku dari belakang terus saja menggerayangi payudaraku dengan variasi remasan lembut dan kasar. Kutengokkan wajahku agar bisa berciuman dengannya, lidah kami saling membelit dan beradu dengan panasnya. 

Beberapa menit kemudian mulutnya merambat ke telingaku, dengusan nafasnya dan jilatannya membuatku merinding dan makin terbakar birahi. Mulutnya terus mengembara ke tenguk, leher, dan pundakku meninggalkan bekas liur maupun bercak merah. Tanpa terasa goyangan tubuh kami semakin dahsyat sampai kursinya ikut bergoyang, kalau saja bahannya jelek mungkin sudah patah tuh kursi. Posisi ini berlangsung 20 menit lamanya karena kami begitu terhanyut menikmatinya. Selama itu terdengar dua SMS yang masuk ke ponselku namun tak kuhiraukan agar tak merusak suasana.

Akhirnya akupun tak bisa menahan orgasmeku, tubuhku kembali menggelinjang dahsyat, pandanganku serasa berkunang-kunang. Mengetahui aku akan segera keluar, dia makin bergairah, tubuhku ditekan-tekan sehingga penisnya menusuk lebih dalam, tangannya pun semakin kasar meremasi payudaraku.

“Aaaahhkkkk….!” jeritku bersamaan dengan lagu mp3 yang hampir berakhir
Kugenggam erat lengan Samid dan menggigit bibir merasakan gelombang dahsyat itu melanda tubuhku. Aku merasakan cairan cinta yang mengalir hangat pada selangkanganku. Akupun akhirnya bersandar lemas dalam dekapannya, penisnya tetap menancap di vaginaku, nafas kami tersenggal-senggal dan keringatpun bercucuran dengan derasnya. Kemudian dia angkat tubuhku hingga penisnya tercabut, tangan satunya menyelinap ke lipatan pahaku. Diangkatnya tubuhku dengan kedua lengan, aku menjerit kecil saat dia tiba-tiba menaikkanku ke lengannya karena kaget dan takut jatuh. 

Dibawanya aku ke ranjang lalu diturunkan di sana, nafasku belum teratur sehingga nampak sekali dadaku turun naik seperti gunung mau meletus. Tepat disebelah kami Amran sedang menindih tubuh telanjang Nuri dengan gerak naik-turun yang cepat. Nuri hanya bisa menggelinjang dan mendesah, rambut panjangnya sudah kusut tak karuan, matanya menatap kosong pada kami.

“Lagi yah Ci, dikit lagi tanggung gue belum keluar nih” pinta Samid sambil merenggangkan kedua pahaku.

Aku hanya pasrah saja mengikuti apa maunya. Dengan lancar penisnya yang sudah basah dan licin itu meluncur ke dalam vaginaku, aku mendesis dan meremas sprei saat dia hentakkan pinggulnya hingga seluruh penisnya masuk. Lagu dari komputer entah sudah berganti berapa kali, kali ini yang mengalun adalah lagunya Aerosmith yang dipakai soundtrack film ‘Armageddon’nya Bruce Willis. Lagu ini mengiringi permainan kami dalam babak ini. Perkasa juga si Samid ini, dia masih sanggup menggenjotku dengan frekuensi tinggi sampai tubuhku terguncang hebat, padahal sebelumnya dia sudah membuatku dan Nuri orgasme, kekuatannya jauh lebih meningkat dibanding ketika pertama kali one night stand denganku setahun lalu. Aku menggenggam tangan Nuri dan bertatapan wajah dengannya.

“Udah berapa kali Nur ?” tanyaku bergetar
“Nggak tau…udah aahh…keenakan…ga hitung…lagi” jawabnya dengan mata merem melek.
Aku makin tak terkontrol, kepalaku kugelengkan ke kiri-kanan, sesekali aku menggigit jari saking nikmatnya kocokan Samid. Dia mempermainkan birahiku dengan sengaja tidak menyentuh payudaraku membiarkannya bergoyang-goyang seirama badanku, sehingga aku sendiri yang berinisiatif meraih tangannya dan meletakkannya di payudaraku, barulah dia mulai memencet-mencet putingku membuatku semakin terbakar.

Akhirnya akupun sudah tidak kuat lagi, perasaan itu kuekspresikan dengan sebuah erangan panjang dan menarik sprei di bawahku hingga berantakan.

“Udah dulu dong, Mid…gue gimana bisa kuliah ntar !” pintaku dengan terengah-engah
Tubuhku basah seperti mandi saja, habis AC kamarnya lagi rusak sih, sementara ini cuma ada kipas angin berukuran sedang, sedangkan iklim di Jakarta tau sendiri kan seperti apa gerahnya. Paham dengan kondisiku, dia biarkan aku beristirahat, dikecupnya bibirku dengan lembut disertai sedikit kata-kata manis dan pujian, setelah itu dia beralih ke Nuri untuk menuntaskan hajatnya yang tinggal sedikit lagi. Kuseka dahiku yang bercucuran keringat lalu kulirikkan arlojiku, 20 menit lagi jam tiga, harus segera siap-siap kembali ke kampus.

Nuri yang sedang dalam posisi dogie digarap dari dua arah oleh mereka. Amran yang menyodoknya dari belakang akhirnya klimaks, dia mengeluarkan penisnya dan menyiramkan isinya di punggung dan pantat Nuri. Si Samid yang sedang menyetubuhi mulut Nuri juga tak lama kemudian menyusul, dia mengerang sambil menahan kepala Nuri pada penisnya. Nuri sendiri hanya bisa mengerang tertahan dan matanya merem melek menerima semprotan sperma Samid, nampak cairan putih itu meleleh sedikit di pinggir bibir mungilnya. 

Samid ambruk di sisiku dengan memeluk Nuri yang menyandarkan kepalanya ke dada bidangnya, si Amran terduduk lemas di bawah ranjang (karena ranjang sudah penuh sesak). Setelah tubuhku cukup stabil, pelan-pelan aku bangkit menuju kamar mandi dengan langkah gontai. Disana aku mencuci muka, dan membersihkan ceceran sperma di tubuhku dengan air. Nuri masuk ketika aku sedang duduk di toilet buang air kecil.CerpenSex
“Huh…ngagetin aja lu Nur, rambut acak-acakan kaya kuntilanak gitu lagi !” ujarku
“Kuntilanak bajunya putih oi, ga bugil gini” jawabnya asal, lalu menyalakan kran wastafel.

Setelah selesai berbenah diri, kami mengenakan kembali pakaian kami untuk kembali kuliah. Saat itu jam sudah menunjukkan hampir pukul tiga, maka itu kami agak terburu-buru sampai aku melupakan ponselku sehingga pulang kuliah aku harus balik lagi ke sini untuk mengambilnya. 

Kami berlari-lari kecil ke kampus, mana ruang kuliahku di lantai tiga lagi, aku sampai ke kelas terlambat lima menit, untung belum melebihi toleransi keterlambatan. Di kelas pun aku tidak bisa fokus karena selain masih lelah, dosennya, Pak Iwan ngomongnya juga slow motion, bikin ngantuk saja sehingga beberapa kali aku menguap. Temanku di sebelah bahkan bertanya

“Baru bangun tidur lu Cit ? kok kusut gitu” karena make up ku memang agak luntur waktu cuci muka tadi “Iyah nih masih ngantuk tadi di kost temen belum cukup tidurnya” jawabku tersenyum dipaksa.

Lelah sekali hari itu sehingga begitu sampai di rumah aku langsung tiduran dan bangun jam tujuh malam, baru mandi untuk bersiap-siap menunggu jemputan Verna dan lainnya untuk nge-dugem malam itu.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa

Cerita Dewasa , Kuli , Tukang Air dan Tukang Listrik.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa 

Aku adalah anak kuliahan yang memiliki gairah sex yang tinggi. Semenjak keperawananku direbut oleh kekasihku ketika SMA, aku selalu ingin melakukannya lagi dan lagi. Bahkan aku membayar orang untuk memuaskan nafsu seksualku ini. Terkadang aku suka membayangkan bagaimana rasanya bermain seks dengan para buruh kasar, pasti akan sangat menyenangkan, karena mereka memiliki tenaga yang besar dibandingkan anak-anak orang kaya yang tidak pernah mengerjakan apa-apa.

Ada seorang tukang air yang selalu mengangkut air minum untuk keluargaku. Orangnya tentu sangat gagah, dan aku selalu menerka-nerka berapa “ukurannya” setiap kali dia mengantarkan minuman ke rumahku. Sehingga aku memikirkan sedikit rencana jahat untuk “ngerjain” dia. Hendra selalu datang jam 10:00 setiap hari selasa, hari itu aku sudah siap-siap dengan rencanaku. Aku sudah menunggunya hanya dengan menggunakan handuk yang menutup tubuhku dari ketiak sampai pantat bawah, benar-benar minim.

Dan aku juga tidak menggunakan apa-apa lagi di dalamnya. Dia pasti akan tergoda melihat pahaku yang putih mulus ini dengan dadaku yang berukuran 34B. Pas jam 10:00, ada orang datang dengan mengetuk pintu, aku berteriak tunggu berpura-pura bahwa aku sedang mandi. Dengan tergesa-gesa dan handuk yang agak acak-acakan aku membukakan pintu untuk Hendra. Ternyata yang datang bukan Hendra, tetapi tukang listrik, aku sedikit kaget, wah.. ada perubahan rencana nih, pikirku, tapi tak apalah, yang ini juga sangat gagah. Orang itu sedikit kaget karena aku hanya menggunakan handuk yang sangat minim. Tetapi aku tahu kalau “ade”-nya yang di dalam agak bangun melihat keadaanku.

Aku bersikap sangat biasa sambil minta maaf padanya karena lama membuka pintunya. Orang itu terlihat agak gugup, dan aku yakin dia pasti sangat ingin melihat di balik handukku ini. Berarti rencana tahap pertamaku berhasil. Aku melakukan rencana tahap keduaku, aku berpura-pura menjatuhkan bon yang dia berikan padaku dan aku mengambilnya dengan posisi membelakangi dia. Aku sangat yakin sekali kalau dia akan melihat pantatku. Dan seperti dugaanku, dia langsung menarik handukku. Aku berpura-pura kaget sambil menutup payudaraku dan kemaluanku. Dia hanya melihatku saja tanpa berkata apa-apa, tapi aku sangat yakin sekali dia sangat ingin menikmati tubuhku ini. Dengan perlahan-lahan kedua tanganku ini diturunkan, sehingga dia bisa menikmati tubuhku ini.

Setelah terdiam agak lama, dia tidak bereaksi sama sekali, aku pikir. Wah.. harus mulai duluan nih. Tapi ini benar-benar menjadi tantangan buatku. Aku mendekatinya, tangan kananku mengelus-elus “senjatanya” itu dari luar celana dan tangan kiriku memegang lehernya dan mendorong kepalanya ke arah payudaraku. Ketika mulutnya mencapai puncak dari payudaraku, rasanya sangat-sangatlah nikmat. Aku mengerang keenakan, dan tiba-tiba aku ingat kalau pembantuku ada di atas. Dengan bisikan yang sangat menggoda,

“Mmmhh.. kita pindah.. mmhh.. ke kamarku yuk! Ada si bibi di atas.. eeuuhh.. enak banget,” tiba-tiba dia mengangkatku dengan posisi kakiku di pinggangnya dan kepalanya masih menikmati payudaraku. Tiba-tiba pintu terbuka dan Hendra menongol dari pintu, aku begitu kaget. Hampir saja tukang listik itu menjatuhkan aku. Hendra masuk perlahan-lahan, sambil tersenyum, dia berkata,
“Wah.. lagi asyik nih, ikutan boleh nggak?” Aku tersenyum dan kemudian tukang listrik itu berjalan perlahan-lahan takut menabrak tembok dan meja diikuti oleh Hendra.

“Kamarnya dimana, Neng?” tanyanya padaku dengan mulutnya yang masih di payudaraku, rasanya benar-benar menggetarkan hatiku.

“Itu.. aahh.. di situ.. di sebelah kiri.. ahh..!” aku benar-benar sangat menikmatinya dan sambil membayangkan dua orang yang akan memuaskanku.

AGEN DOMINO

Setelah meletakkanku di atas tempat tidur, Hendra langsung menutup dan mengunci pintunya. Kupasang kaset keras-keras supaya si bibi tidak mendengar yang sedang terjadi di dalam kamarku. Kemudian Hendra dan tukang listrik itu langsung membuka bajunya dan celananya masing-masing, lalu terlihatlah batang kesukaanku yang sudah berdiri keras, batang kemaluan mereka sangatlah besar dan panjang, aku baru melihat kemaluan sebesar itu sampai terbengong-bengong melihatnya. Secara tiba-tiba Hendra langsung menyerbu kemaluanku yang sedari tadi sudah basah. Dia langsung melumatnya dalam-dalam di dalam mulutnya, aku berdesis keenakan,

“Aaahh.. enaakk!” Lalu tukang listrik itu melumat payudaraku dan tangannya yang satu lagi meremas-remas payudaraku yang lain. Aku berteriak-teriak kecil menahan keenakan yang mereka perlakukan padaku.

“Hendra.. aku tak tahan lagi, masukin sekarang juga ndra!” tapi Hendra tetap ngotot menikmati kemaluanku.

Kemuadian tiba-tiba ada bunyi gedoran di jendela kamarku, ternyata di situ ada tukang bangunan yang sedang membangun rumahku. Kemuadian dia teriak,

“Wey.. ikutan donk!” Hendra langsung memberi tanda agar si tukang bangunan masuk ke dalam. Si tukang listrik membukakan kunci pintu dan masuklah si tukang bangunan. Sambil tertawa,

“Wah.. sudah lama saya ingin menikmati tubuhnya si Neng ini, akhirnya kesampean juga.” Kemudian dia membuka baju dan kulihat batangnya lebih besar dari Hendra dan tukang listrik. Aku langsung berfikir, Wah.. bisa lemas nih aku melayani ketiga batang yang besar-besar ini. Hendra mengambil posisi di payudaraku yang kiri dan tukang listrik di sebelah kanan dan tukang bangunan di kemaluanku. Kemudian ketiga jagoan ini memulai aksinya.

Tukang bangunan itu sangatlah ahli dalam memainkan lidahnya, dia terus menyedot-nyedot kemaluanku kemudian menggigitnya dan memasukkan lidahnya ke lubang kemaluanku. Hendra melumat-lumatkan puncak payudaraku dan kadang-kadang menggigitnya. Dan si tukang listrik juga melakukan hal yang sama, tetapi dia lebih ganas, dia memasukkan seluruh payudaraku ke dalam mulutnya. Aku tidak tahan menghadapi mereka semua, sangat enak sekali.

“Aaahh.. nggak tahan nih.. mau keluar.. ahh..” akhirnya aku mencapai orgasme yang sempat tertunda tadi. Hendra dan kedua tukang itu berebut menjilati cairan yang keluar dari lubang kemaluanku, benar-benar membuatku melayang di udara. Dengan setengah merem-melek aku tak sadar kalau posisinya telah berubah sekarang. Hendra tiduran dan mukaku tepat di atas batangnya yang besar itu, si tukang bangunan di belakangku sudah siap memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluanku dan si tukang listrik siap menikmati payudaraku yang terjuntai ke bawah. 

Permainan pun dimulai, gairahsex.com si tukang bangunan mulai menggenjot di belakangku, aku merasakan setiap gesekannya sangatlah nikmat karena batangnya yang besar itu. Sementara mulutku menikmati batangnya si Hendra yang sedari sudah tak sabar ingin kucoba. Dan tukang listrik itu sangat menikmati payudaraku.

“Aaahh.. ahh..” Hendra dan tukang bangunan mengerang keenakan.
“Mmmhh.. nyam-nyam..” si tukang listrik menikmati setiap jengkal payudaraku. Dan aku, aku sampai tidak bisa berkata apa-apa saking enaknya.

Tiba-tiba genjotannya tukang bangunan makin cepat, aku rasa dia sudah mau keluar tapi aku masih belum mau keluar, dan kemudian..

“Croot.. croott..” diikuti erangan keenakan dari si tukang bangunan.
“Aaahh..!” kemudian dia mencabut batangnya dari lubang kemaluanku, aku melepas emutanku pada batangnya Hendra dan dengan sedikit berteriak kepada tukang listrik,

“Ayo cepat gantiin dia!” Si tukang listrik langsung menggantikan posisinya tukang bangunan, dan si tukang bangunan tergeletak di samping, dan batangnya sekarang sudah terlihat layu. Kemudian tak lama Hendra pun orgasme, tapi aku terus menyedot-nyedot batangnya. Ternyata sodokannya tukang listrik lebih mantap dari tukang bangunan, tak lama kemudian aku orgasme yang kedua. Melihat itu bukannya berhenti, dia terus menggenjotnya sampai akhirnya dia pun orgasme.

Hendra yang sudah mencapai orgasme tidak mau kalah dengan kedua tukang itu, dia langsung menyodokkan batangnya ke dalam lubang kemaluanku dan memaksaku untuk melayani nafsunya itu. Dia masih terus menggenjot padahal aku sudah sangat capai dan hampir mencapai orgasme lagi. Kedua tukang itu sekarang menonton kami sambil berteriak-teriak,

“Ayo Ndra.. terus.. terus!” aku benar-benar lelah. Dan secara tiba-tiba mereka bertiga menyerangku dan mulai menjilati, mengulum, menggigit seluruh tubuhku, aku tak tahan lagi dan akhirnya orgasme lagi dan begitu juga Hendra. Dan mereka bertiga langsung menjilati kemaluanku yang sudah banyak cairan baik itu sperma dan cairan dari kemaluanku.

Kemudian secara serentak mereka main kasar kepada tubuhku, si tukang bangunan duduk di perutku dan meremas-remas payudaraku, si tukang listrik menggigit-gigit kemaluanku dan memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Dan Hendra lagi-lagi mita agar batangnya dikocok olehku. Mereka memaksaku, gairahsex.com tapi aku sangat menyukai gerakan brutal ini sampai akhirnya aku orgasme. Benar-benar pengalaman yang memuaskan. Mereka bertiga sudah akan memulai lagi tetapi dengan sangat terpaksa aku memberhentikannya,

“Jangan sekarang lagi donk! aku dah capek ngelayanin kalian bertiga. Besok kita main lagi yah.” Akhirnya mereka setuju dan masing-masing mengenakan pakaiannya lagi dan pamit pulang sambil mencium kemaluanku. Aduh, aku benar-benar puas dan aku menunggu besok datang, tapi sekarang aku mau tidur dulu buat persiapan besok.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa

Friday, April 29, 2016

Cerita Dewasa , Dilanda Birahi.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa


Lebih dari setahun lalu aku punya pacar sebut saja namanya ita, lama pacaran dengannya aku dikenalkan dengan keluarganya, termasuk dengan – sebut saja – lina, yang kala itu masih berstatus pacar kakaknya ita, – Anggara.

Awalnya sih biasa saja.. Keakraban kami dimulai ketika aku berani menelepon lina dengan alasan untuk mencari kado untuk ita, tentunya tanpa sepengetahuan ita dan anggara. 

Dari awalnya cuma sekedar pertanyaan standar seperlunya, berkembang ke cerita pribadi masing2, kemudian curhat ttg pasangan kami masing2 yang kaka beradik, bahkan tidak lama, dibelakang pasangan kami masing- masing, kami semakin akrab dan semakin intens berhubungan. cerita perselingkuhan.

Terkadang tanpa sepengetahuan anggara & ita kami menyempatkan bertemu di sela – sela waktu kerja dan pulang kerja, kebetulan kala itu tempat kerja kami tak jauh, lina bekerja sbg SPG di mall, aku pengawas lapangan atas proyek kontruksi. 

Perlu diketahui lina ini dgn kakaknya ita – anggara – tinggal satu atap (kumpul kebo), bisa ditebak mereka pernah berhubungan sex. Obrolan kami pun seringkali sampai ke tentang hubungan sex dengan pasangan masing2, mulai dari cara kissing sampe ke hal2 yang bisa bikin kami bergairah….. cerita perselingkuhan.

Sampai suatu ketika, kami berdua kebetulan sedang bertengkar hebat dengan pasangan kami masing2. Seperti biasa kami saling curhat, sama denganku masalah ita dgn anggara belum selesai karena anggara keburu tugas luar kota. 

Sedangkan masalahku dengan ita .. eemmm .. ita justru coba menghindar dariku dengan pergi ke tempat kos lina, Karena bermaksud menyelesaikan masalah, aku menyusul ke tempat lina tanpa sepengetahuan ita namun dgn terlebih dahulu memberitahu lina. cerita perselingkuhan.

Namun terlambat, sesampainya di kosan lina, ita telah pulang. Aku smpt mempertanyakan knp lina tdk memberitahuku kl ita sudah pulang, lina hanya menjawab tidak sempat, tapi sudahlah aku pikir tidak terlalu penting. Awalnya aku berniat menyusul ita, tapi lina menyarankan agar besok saja biar semua nya tenang, lagipula hari sudah sore.

AGEN DOMINO

Akhirnya aku dan lina ngbrol, saling curhat permasalahan kami masing2, sebagai seorang lelaki tentu aku lbh tenang mengahdapi masalahku, berbeda dgn lina dia sempat menangis terisak-isak, entah kenapa aku tanpa pikir panjang segera merangkulnya dan memberikan pundakku padanya, dia merebahkan tubuhnya padaku,

kupeluk erat2 tubuhnya, tak ada perlawanan sama sekali darinya. kurasakan toketnya menempel erat didada, kurasa dia tidak memakai Bra, kontol mulai menegang merasakan itu, dan kupikir lina pun merasakannya karena ia melepas pelukanku. 

AKu tak birakan dia lepas begit saja, birahiku mulai naik dengannya, kuusap airmatanya, kupandang dalam matanya, kukecup bibirnya, dia sempat terkaget, namun mungkin karena kita berdua sedang terluap emosi, maka emosi atas pasangan masing2 pun berubah menjadi napsu birahi ,cerita perselingkuhan.

sesaat kemudian kulumat lagi bibirnya dengan penuh gairah, lina membalasnya, lebih agresif dari yang kuduga, birahi sudah menyelimuti aku dan lina, dengan ganasnya kita berciuman, aku merasakan sensasi yang berbeda dengannya, dia julur2kan lidahnya melumat bibrku, kami benar2 tak kuasa lagi menahan birahi, desahan kami semakin tinggi, kusedot lidahnya dengan penuh napsu, lina mengeranggg.. dibalasnya sedotanku.. kulanjutkan jilatan ke seluruh wajahnya. ” cerita perselingkuhan.

“Uhhhh ahh..” kujilati lehernya , kusedot lehernya dan diapun mengerang ” UGHH … ” lina blng ” jangan dibikin cupang donk sayangg nanti ketauan..” , kuteruskan petualangan lidah menjilati membasahi sekujur leher, kubuka kaos tidurnya, ternyata benar dugaanku dia hanya memakai kaos saja tanpa Bra, terpampang dua gunung megah cukup mungil dengan puting yang mengeras, sebuah tanda birahi lina tlah amat naik….

UUgghhhh tak sabar, tanpa pikir panjangg kuemut putingnya, kujilati putingnya, gunungnya kujilat , kuhisap, kutarik, lina makin mengerang ” AKHHHHhhhh… ughhh.. akkhhhh.. ENakkkk bangetttt sayyanggg” gelinjangan lina luarrbiasaaa membuatku hrs menahannya sekuat tenaga agar dia tidak bergerak-gerak terus..

Sebelah Toketnya kuremas dengan kelima jariku, dengan kuat, bertenaga… sebelah lagi kujilati kugiiigiitt kutarik habis2n, membuat lina trs menggelinjang, mengeranggg… Cukup lama aku memainkan toketnya bergantian kanan dan kiri, bahkan terkadang kulahap putingnya secara cepat bersamaan. cerita perselingkuhan.

Petualangan lidahku berlanjut kebagian bwah, kubuga dengan cepat celana tidur pendeknya sekaligus dgn celana dalam merah jambunya..kurebahakan kedua kakinya .. UGGHHH bulu lembutnya membuat ku makin bergairah .. aku sdh tak perduli lagi walau pasangan kita kaka beradik.. kujilat memeknya.. klitorisnya.. kusedot.. kutarik.. sambil tanganku meremas toketnya.. dia makin mengerang keras.. cerita perselingkuhan.

Kemudian disela – sela itu lina meminta ku berganti posisi.. dia ingin menikmati tubuhku.. katanya.. dgn cepat kubuka bajuku.. sebari lina membuka celana panjangku sekaligus CD ku.. tanpa babibu Lina langsung sedot kontolku.. dimankan nyaaa.. turun naikk..dikocok2.. dia jilait2 kontoll… ohh aku benar2 tak tahan waktu itu..diakulum bji kontolku.. dijilat nyaa… cerita perselingkuhan.

tiba2… lina naik memasukkannn kontolku pada memeknyaa.. mudah sekali kontol ini masuk kedalam memeknya, aku tak aneh karena toh slma ini lina selalu cerita pernah berhubungan seks dengan cowonya.. dalam posisi berkuda dia bergoyang .. 

sambil meminta ku untuk meremasss toketnyaa.. dam memainkan putingnya yang imut… kami berganti2 posisi, doggi, kuda2… tubuh lina emg kecil tapi kekuatan dia luarbiasaa… cerita perselingkuhan.

UGHh AKkkk augghhh… Setelah entah brp lama kami bergaya berubah2.. lina blng tak tahan mau orgasmee… “bareng yukk sayanggg” dia blng gtu.. mndpt intruksi itu aki semakin mengencangkan gencotannn dalam posisi missionary.. aku trs menusukan kontolku ke memeknya yg sudah amat licinnn…” sekarang..!!”” Crrotottt!!!!! UGHHHH aaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh1!!1 lina berteriak amat kencangg.. KIta orgasme bersamaan.. ..

KAmi berdua terkulaiii…

LUarrbiasa.. sekali.. kita berdua sampai kehabisan kata..

setelah kejadian itu kami sempat kikuk ketika kami bertemu dgn pasangan kami masing2…
sempat kami ulangii ngeseks di kosan lina, tidak lama sebelum lina hendak menikah dgn kakak ceweku.. kami sempat berjanji akan berhenti ketika dia sudah menikah dan mempunyai anak yang mgkn jg tertanam benihku dsitu.. tapi janji tinggal janji .. setelah lina melahirkan kami sempat ngeseks lagi… kali ini dirumah keluarga ceweku..

Cerita Dewasa , Kenangan Dengan Teman Lama.

AGEN DOMINO

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa

Waktu di jam dinding menunjukkan sudah pukul 8.00, namun Azis belum juga datang. Dalam hati kecilku, Jangan-jangan Azis mau bermalam di kampungnya, aku tidak mungkin bermalam berdua dengan istrinya di rumah ini. Saya lalu teriak minta pamit saja dengan alasan nanti besok saja ketemunya, tapi istri Azis berteriak melarangku dan katanya,

“Tunggu dulu pak, nasi yang saya masak buat bapak sudah matang. Kita makan bersama saja dulu, siapa tahu setelah makan Azis datang, khan belum juga larut malam, apalagi kita baru saja ketemu,” katanya penuh harap agar aku tetap menunggu dan mau makan malam bersama di rumahnya.
Tak lama kemudian, iapun keluar memanggilku masuk ke ruang dapur untuk menikmati hidangan malamnya. Sambil makan, kamipun terlibat pembicaraan yang santai dan penuh canda, sehingga tanpa terasa saya sempat menghabiskan dua piring nasi tanpa saya ingat lagi kalau tadi saya bilang sudah kenyang dan baru saja makan di rumah. Malu sendiri rasanya.

“Bapak ini nampaknya masih muda. Mungkin tidak tepat jika aku panggil bapak khan? Sebaiknya aku panggil kak, abang atau Mas saja,” ucapnya secara tiba-tiba ketika aku meneguk air minum, sehingga aku tidak sempat menghabiskan satu gelas karena terasa kenyang sekali. cerita perselingkuhan.

Apalagi saya mulai terayu atau tersanjung oleh seorang wanita muda yang baru saja kulihat sepotong tubuhnya yang mulus dan putih? Tidak, saya tidak boleh berpikir ke sana, apalagi wanita ini adalah istri teman lamaku, bahkan rasanya aku belum pernah berpikir macam-macam terhadap wanita lain sebelum ini. Aku kendalikan cepat pikiranku yang mulai miring. Siapa tahu ada setan yang memanfaatkannya.

“Bolehlah, apa saja panggilannya terhadapku saya terima semua, asalkan tidak mengejekku. Hitung-hitung sebagai panggilan adik sendiri,” jawabku memberikan kebebasan.
“Terima kasih Kak atau Mas atas kesediaan dan keterbukaannya” balasnya.

Setelah selesai makan, aku lalu berjalan keluar sambil memandangi sudut-sudut ruangannya dan aku sempat mengalihkan perhatianku ke dalam kamar tidurnya di mana aku melihat tubuh terbaring tanpa busana tadi. Ternyata betul, wanita itulah tadi yang berbaring di atas tempat tidur itu, yang di depannya ada sebuah TV color kira-kira 21 inc.

Jantungku tiba-tiba berdebar ketika aku melihat sebuah celana kolor tergeletak di sudut tempat tidur itu, sehingga aku sejenak membayangkan kalau wanita yang baru saja saya temani bicara dan makan bersama itu kemungkinan besar tidak pakai celana, apalagi yang saya lihat tadi mulai dari pinggul hingga ujung kaki tanpa busana. Namun pikiran itu saya coba buang jauh-jauh biar tidak mengganggu konsentrasiku.

Setelah aku duduk kembali di kursi tamu semula, tiba-tiba aku mendengar suara TV dari dalam, apalagi acaranya kedengaran sekali kalau itu yang main adalah film Angling Dharma yaitu film kegemaranku. Aku tidak berani masuk nonton di kamar itu tanpa dipanggil, meskipun aku ingin sekali nonton film itu. Bersamaan dengan puncak keinginanku, tiba-tiba,

“Kak, suka nggak nonton filmnya Angling Dharma?” teriaknya dari dalam kamar tidurnya.
“Wah, itu film kesukaanku, tapi sayangnya TV-nya dalam kamar,” jawabku dengan cepat dan suara agak lantang.

“Masuk saja di sini kak, tidak apa-apa kok, lagi pula kita ini khan sudah seperti saudara dan sudah saling terbuka” katanya penuh harap.

Lalu saya bangkit dan masuk ke dalam kamar. Iapun persilahkan aku duduk di pinggir tempat tidur berdampingan dengannya. Aku agak malu dan takut rasanya, tapi juga mau sekali nonton film itu.
Awalnya kami biasa-biasa saja, hening dan serius nontonnya, tapi baru sekitar setengah jam acara itu berjalan, tiba-tiba ia menawarkan untuk nonton film dari VCD yang katanya lebih bagus dan lebih seru dari pada filmnya Angling Dharma, sehingga aku tidak menolaknya dan ingin juga menyaksikannya. Aku cemas dan khawatir kalau-kalau VCD yang ditawarkan itu bukan kesukaanku atau bukan yang kuharapkan.

Setelah ia masukkan kasetnya, iapun mundur dan kembali duduk tidak jauh dari tempat dudukku bahkan terkesan sedikit lebih rapat daripada sebelumnya. Gambarpun muncul dan terjadi perbincangan yang serius antara seorang pria dan seorang wanita Barat, sehingga aku tidak tahu maksud pembicaraan dalam film itu.

Baru saja aku bermaksud meminta mengganti filmnya dengan film Angling Dharma tadi, tiba-tiba kedua insan dalam layar itu berpelukan dan berciuman, saling mengisap lidah, bercumbu rayu, menjilat mulai dari atas ke bawah, bahkan secara perlahan-lahan saling menelanjangi dan meraba, sampai akhirnya saya menatapnya dengan tajam sekali secara bergantian menjilati kemaluannya, yang membuat jantungku berdebar, tongkatku mulai tegang dan membesar, sekujur tubuhku gemetar dan berkeringat, lalu sedikit demi sedikit aku menoleh ke arah wanita disampingku yakni istri teman lamaku.

Secara bersamaan iapun sempat menoleh ke arahku sambil tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke layar. Tentu aku tidak mampu lagi membendung birahiku sebagai pria normal, namun aku tetap takut dan malu mengutarakan isi hatiku.

AGEN DOMINO

“Mas, pak, suka nggak filmnya? Kalau nggak suka, biar kumatikan saja,” tanyanya seolah memancingku ketika aku asyik menikmatinya.

“Iiyah, bolehlah, suka juga, kalau adik, memang sering nonton film gituan yah?” jawabku sedikit malu tapi mau dan suka sekali.

“Saya dari dulu sejak awal perkawinan kami, memang selalu putar film seperti itu, karena kami sama-sama menyukainya, lagi pula bisa menambah gairah sex kami dikala sulit memunculkannya, bahkan dapat menambah pengalaman berhubungan, syukur-syukur jika sebagian bisa dipraktekkan.
“Sungguh kami ketinggalan. Saya kurang pengalaman dalam hal itu, bahkan baru kali ini saya betul-betul bisa menyaksikan dengan tenang dan jelas film seperti itu. Apalagi istriku tidak suka nonton dan praktekkan macam-macam seperti di film itu,” keteranganku terus terang.

“Tapi kakak suka nonton dan permainan seperti itu khan?” tanyanya lagi.

“Suka sekali dan kelihatannya nikmat sekali yach,” kataku secara tegas.
“Jika istri kakak tidak suka dan tidak mau melakukan permainan seperti itu, bagaimana kalau aku tawarkan kerjasama untuk memperaktekkan hal seperti itu?” tanya istri teman lamaku secara tegas dan berani padaku sambil ia mendempetkan tubuhnya di tubuhku sehingga bisikannya terasa hangat nafasnya dipipiku.

Tanpa sempat lagi aku berfikir panjang, lalu aku mencoba merangkulnya sambil menganggukkan kepala pertanda setuju. Wanita itupun membalas pelukanku. Bahkan ia duluan mencium pipi dan bibirku, lalu ia masukkan lidahnya ke dalam mulutku sambil digerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan, akupun membalasnya dengan lahap sekali.

Aku memulai memasukkan tangan ke dalam bajunya mencari kedua payudaranya karena aku sama sekali sudah tidak mampu lagi menahan birahiku, lagi pula kedua benda kenyal itu saya sudah hafal tempatnya dan sudah sering memegangnya. Tapi kali ini, rasanya lain daripada yang lain, sedikit lebih mulus dan lebih keras dibanding milik istriku. Entah siapa yang membuka baju yang dikenakannya, tiba-tiba terbuka dengan lebar sehingga nampak kedua benda kenyal itu tergantung dengan menantang.

Akupun memperaktekkan apa yang barusan kulihat dalam layar tadi yakni menjilat dan mengisap putingnya berkali-kali seolah aku mau mengeluarkan air dari dalamnya. Kadang kugigit sedikit dan kukunyah, namun wanita itu sedikit mendorong kepalaku sebagai tanda adanya rasa sakit.

Selama hidupku, baru kali ini aku melihat pemandangan yang indah sekali di antara kedua paha wanita itu. Karena tanpa kesulitan aku membuka sarung yang dikenakannya, langsung saja jatuh sendiri dan sesuai dugaanku semula ternyata memang tidak ada pelapis kemaluannya sama sekali sehingga aku sempat menatap sejenak kebersihan vagina wanita itu. cerita perselingkuhan.

Putih, mulus dan tanpa selembar bulupun tumbuh di atas gundukan itu membuat aku terpesona melihat dan merabanya, apalagi setelah aku memberanikan diri membuka kedua bibirnya dengan kedua tanganku, nampak benda kecil menonjol di antara kedua bibirnya dengan warna agak kemerahan. Ingin rasanya aku telan dan makan sekalian, untung bukan makanan, tapi sempat saya lahap dengan lidahku hingga sedalam-dalamnya sehingga wanita itu sedikit menjerit dan terengah-engah menahan rasa nikmatnya lidah saya, apalagi setelah aku menekannya dalam-dalam. cerita perselingkuhan.

“Kak, aku buka saja semua pakaiannya yah, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu,” pintanya sambil membuka satu persatu pakaian yang kukenakan hingga aku telanjang bulat. Bahkan ia nampaknya lebih tidak tahan lagi berlama-lama memandangnya. Ia langsung serobot saja dan menjilati sekujur tubuhku, namun jilatannya lebih lama pada biji pelerku, sehingga pinggulku bergerak-gerak dibuatnya sebagai tanda kegelian. cerita perselingkuhan.

Lalu disusul dengan memasukkan penisku ke mulutnya dan menggocoknya dengan cepat dan berulang-ulang, sampai-sampai terasa spermaku mau muncrat. Untung saya tarik keluar cepat, lalu membaringkan ke atas tempat tidurnya dengan kaki tetap menjulang ke lantai biar aku lebih mudah melihat, dan menjamahnya.

Setelah ia terkulai lemas di atas tempat tidur, akupun mengangkanginya sambil berdiri di depan gundukkan itu dan perlahan aku masukkan ujung penisku ke dalam vaginanya lalu menggerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan maju dan mundur, akhirnya dapat masuk tanpa terlalu kesulitan. cerita perselingkuhan.

“Dik, model yang bagaimana kita terapkan sekarang? Apa kita ikuti semua posisi yang ada di layar TV tadi,” tanyaku berbisik.

“Terserah kak, aku serahkan sepenuhnya tubuhku ini pada kakak, mana yang kakak anggap lebih nikmat dan lebih berkesan sepanjang hayat serta lebih memuaskan kakak,” katanya pasrah. Akupun meneruskan posisi tidur telentang tadi sambil aku berdiri menggocok terus, sehingga menimbulkan bunyi yang agak menambah gairah sexku. cerita perselingkuhan.

“Ahh.. Uhh.. Ssstt.. Hmm.. Teeruus kak, enak sekali, gocok terus kakak, aku sangat menikmatinya,” demikian pintanya sambil terengah dan berdesis seperti bunyi jangkrik di dalam kamarnya itu.
“Dik, gimana kalau saya berbaring dan adik mengangkangiku, biar adik lebih leluasa goyangannya,” pintaku padanya.

“Aku ini sudah hampir memuncak dan sudah mulai lemas, tapi kalau itu permintaan kakak, bolehlah, aku masih bisa bertahan beberapa menit lagi,” jawabnya seolah ingin memuaskanku malam itu.
Tanpa kami rasakan dan pikirkan lagi suaminya kembali malam itu, apalagi setelah jam menunjukkan pukul 9.30 malam itu, aku terus berusaha menumpahkan segalanya dan betul-betul ingin menikmati pengalaman bersejarah ini bersama dengan istri teman lamaku itu. cerita perselingkuhan.

Namun sayangnya, karena keasyikan dan keseriusan kami dalam bersetubuh malam itu, sehingga baru sekitar 3 menit berjalan dengan posisi saya di bawah dan dia di atas memompa serta menggoyang kiri kanan pinggulnya, akhirnya spermakupun tumpah dalam rahimnya dan diapun kurasakan bergetar seluruh tubuhnya pertanda juga memuncak gairah sexnya. Setelah sama-sama puas, kami saling berciuman, berangkulan, berjilatan tubuh dan tidur terlentang hingga pagi. cerita perselingkuhan.

Setelah kami terbangun hampir bersamaan di pagi hari, saya langsung lompat dari tempat tidur, tiba-tiba muncul rasa takut yang mengecam dan pikiranku sangat kalut tidak tahu apa yang harus saya perbuat. Saya menyesal tapi ada keinginan untuk mengulanginya bersama dengan wanita itu. Untung malam itu suaminya tidak kembali dan kamipun berusaha masuk kamar mandi membersihkan diri. cerita perselingkuhan.

Walaupun terasa ada gairah baru lagi ingin mengulangi di dalam kamar mandi, namun rasa takutku lebih mengalahkan gairahku sehingga aku mengurungkan niatku itu dan langsung pamit dan sama-sama berjanji akan mengulanginya jika ada kesempatan. Saya keluar dari rumah tanpa ada orang lain yang melihatku sehingga saya yakin tidak ada yang mencurigaiku. cerita perselingkuhan.
Soal istriku di rumah, saya bisa buat alasan kalau saya ketemu dan bermalam bersama dengan sahabat lamaku.

Thursday, April 28, 2016

Cerita Dewasa , Menjadi Simpanan Istri Orang Kaya.

AGEN DOMINO.

Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa

Umurku yang sudah berkepala 3 sampai saat ini belum menikah tapi aku sudah mempunyai pacar yang tinggalnya jauh , sekarang aku di semarang yang mana aku bekerja di sekitar lingkungan orang chineses, kali ini kau akan bercerita yang mana keperjakaan ku di ambil oleh istri bosku, walaupun istrinya bosku sudah mempunyai anak 3 tapi bodynya semakin seksi dan bahenol.

Aku tahu dia ikut fitness rutin dan body building di salah satu sanggar senam. Mungkin untuk mengimbangi WIL suaminya yang memang sangat seksi dan suaranya kalau telepon, minta ampun, merdu sekali. Makanya bossku sampai klepek-klepek seperti burung tak berdaya.

Bossku orang sangat kasar, selalu menang sendiri dan otoriter pada istrinya. Tidak malu dia memarahi istrinya di depan karyawannya. Tapi anehnya aku cukup dipercaya. Itu dibuktikan ketika bossku suka cerita soal keluarganya, anak-anaknya juga. Aku yang paling dipercaya boleh masuk di rumah, bahkan di ruang pribadinya. Wah, hebat sekali. Kapan aku punya kamar begini, tempat tidur yang luks dan enak sekali.

Aku bekerja di kantor, di bagian ekspor dan komputer. Soal komputer aku paling pandai. Komputer inilah yang membuatku lebih dekat dan mendekati wanita yang paling cakep dan seksi di kantorku. Terus terang aku sekarang punya affair dengan manager keuangan, paling cantik dia di kantorku. Seksi? Bolehlah.

Tapi aku sangat ingin menikmati seks dengan Cik Denis. Wuah, aku suka membayangkan menggumuli tubuhnya yang seksi. Apalagi kalau aku melihat dari belakang. Paling membuatku tidak tahan. Habis, Cik Denis punya pantat yang aduhai sangat merangsangku.

Apalagi kalau dia memakai celana panjang. Wuah.. kejantananku ini tegang minta ampun sampai maksimum (15 cm dengan diameter 3.5 cm). Aku suka membayangkan melakukan senggama dengannya dari belakang dengan menungging.

Aku juga ingin menikmati seks dengan adik ipar istri bossku, Cik Nina. Aku terobsesi menikmati tubuhnya yang sangat seksi. Adik ipar bossku ini lebih seksi segalanya dibandingkan Cik Denis dan Ima (manager keuangan).

Kalau ke kantor.. wah selalu berpakaian seksi dan ketat. Tubuhnya yang memang berbodi gitar, buah dadanya besar, ukuran 36 kali. Wah aku ngiler kalau dia menemuiku dan bicara soal internet dan komputer. Aroma tubuh dan polah tingkahnya sangat menantangku.

Aku juga ingin menikmati tubuh Cik Nia. Cik Nia karyawan di bagian pemasaran. Aku baru sampai pegang-pegangan tangan saja dengan Cik Nia. Rambutnya sebahu, aku paling suka dengan kedua buah dadanya yang besar juga.

Dengan Ima, aku baru sampai pegang paha dan cubit bagian atas buah dadanya dan dia diam saja atau membalas manja kalau kami naik mobil. Dengan Cik Denis, aku baru sampai pada tahap pegang-pegang tangan dan pinggang ketika aku mengoreksi pakaiannya yang seksi (padahal aku pengen memegang pinggang dan tubuhnya) tiga minggu lalu. Cik Denis adalah peragawati di kantorku. Tapi bak durian runtuh, aku malah bisa menikmati tubuh istri bossku yang tak pernah kuduga.

Dengan kekasihku sekarang, aku belum pernah melakukan hubungan seks. Paling bercumbu sampai aku telanjang dan dia tinggal CD-nya saja. Kuharap ini kekasihku yang terakhir. Terus terang aku ingin menikahinya. Makanya aku tahan seksku padanya sampai pernikahan nanti.

Dua bulan lalu, kira-kira jam 9 malam, aku ditelepon istri bossku untuk menemuinya di hotel Santika. Dari suaranya, pasti ada masalah dengan suaminya. Hampir jam 10 malam aku baru sampai di lobby hotel. Dari lobby, aku kontak Cik Hana dan menyarankan aku lewat lift dari basement dan langsung masuk ke kamarnya.

Aku turun ke bawah (basement) dan dari sana aku dengan lift naik ke lantai 6. Aku memencet bel kamarnya dan dibuka oleh Cik Hana sendiri yang memakai kaos dengan bukaan rendah dan celana pendek. Wah, aku terkesiap melihat bukaan dadanya yang makin montok sehingga membuatku berpikir yang bukan-bukan dengannya.

Di kantor, kalau aku menghadapnya (Cik Hana juga direktur keuangan) aku seolah dibiarkannya melihat belahan dadanya. Bukannya ditutup (mestinya bisa) dengan blasernya, tapi blaser diregakkan saja dan dibuka lagi seolah membiarkan kedua belahan dadanya untuk kunikmati. Belahannya putih agak kecoklatan dengan leher panjang. Wah.. aku menelan ludahku sendiri.

Aku dipersilahkannya masuk dan duduk.
“Dimana koh Edward(suaminya), Cik..” kataku.
“Ooo suamiku ke Jakarta,” katanya.
“Ada apa sih Cik kok malam-malam begini?” Tanyaku.
Cik Hana mengambil dua minuman coke dan mematikan TV kemudian duduk di kursi (dia menariknya ke arah tempat tidur) agak mengahadapku. Cik Hana menerahkan Coke padaku dan aku minum hampir setengahnya.

Cik Hana mulai gelisah dan aku bertanya lagi, “Ada apa Cik?”. Dengan menahan tangis Cik Hana menceritakan WIL suaminya yang di Jakarta. Cik Hana memang sudah tahu perseLingkungan suaminya itu.

Tadi sebelum ke Jakarta, Cik Hana pesan agar Ko Edward hati-hati. “Kurang apa sih aku ini,” katanya. “Aku istri baik, memberikan padanya tiga anak.” Cik Hana menikah sangat muda dengan tiga anak. Anak yang bungsu sudah kelas 1 SD.

“Aku juga ikut senam dan membuat tubuhku tambah seksi,” katanya melanjutkan sambil menangis. “Sejak suamiku punya WIL, aku dibiarkannya merana dua tahun terakhir ini,” lanjutnya sambil menangis.

Aku terpaku mendengar itu semua, tidak tahu apa yang harus kukerjakan. Apalagi ketika dia tambah menangis keras. Kedua tangannya menutup wajahnya yang tertunduk. Wah, untung ruangannya kedap dan terkunci. Lalu kutarik kursiku dan duduk lebih dekat dengannya, di depannya.

“Cik,” kataku memecah kesunyian. “Cik Hana sabar ya? Pasti ini akibat Puber ke dua,” kataku. Aku memberanikan memegang pundaknya dan kepalanya. Cik Hana terdiam mendengar perkataanku seolah membenarkan. Ko Edward usianya 45 tahun, Cik Hana 37 tahun usianya. Jadi kupikir puber kedua setelah membaca buku psikologi yang pernah kupelajari.

Cik Hana memandangiku sebentar dan kemudian meledak tangisnya dan ya ampun, dia merebahkan kepalanya di pahaku. Aduh, mati aku. Aku nggak bisa menahan sesuatu yang bergerak mengeras di balik celanaku.

Kuelus lagi kepalanya dan beberapa nasehat meluncur dari mulutku sementara pikiranku macam-macam. Apalagi aku bisa melihat belahan pungungnya (karena pakai kaos rendah). “Kok nggak pakai BH,” batinku.

Kuraba kepala dan pundaknya, kulihat tangisnya mereda walau belum selesai benar. Karena aku tidak tahan dengan birahi di dadaku, aku telusurkan saja tanganku ke arah punggungnya yang terbuka bagian atas.

AGEN DOMINO

Aku saat itu sudah sangat sengaja melakukannya dengan takut-takut. Oh my God, Cik Hana diam saja ketika aku melakukannya. Kuelus leher belakang, kepala belakangnya dan kuberanikan mengangkat kepalanya dengan memegang kedua pipi dan telinganya dari samping.

“Cik Hana,” kataku sambil mata kami berpandangan. Kuambil sapu tanganku dan kuusap air mata di wajahnya. “Bibirnya bagus sekali,” pikirku. Ini kali pertama aku melihatnya sedekat ini, apalagi dia adalah direktur keuanganku.

Kami berpandangan dan ya ampun, dia memejamkan matanya dan membuka sedikit mulutnya. Aku ingat kekasihku kalau kami mau bercumbu, dia pejamkan matanya dan bibirnya dibuka sedikit.
Kasihan Cik Hana, aku pikir pastilah suaminya sudah lama sekali tidak menjamahnya, 
menyetubuhinya. Karena kesempatan itu datang, kuraih saja bibir Cik Hana. Kukecup beberapa kali sebelum akhirnya aku mengulum bibirnya dan Cik Hana membalasnya.

Oh God, aku dapat durian runtuh malam ini. Pikiranku sudah dipenuhi dengan birahi dan ingin menikmati tubuh Cik Hana di Hotel Santika malam ini. Ahh, lembut sekali bibirnya, kami menikmatinya dan lidahnya, lidahku menari-nari.

Kutelusuri lehernya yang panjang dengan mulutku sementara tanganku memegangi tangannya, meremasnya. Ahh, Cik Hana kegirangan menyambut cumbuanku. Dia pasrah. Apalagi ketika tanganku mulai merambati pinggang dan menggapai kedua bukitnya, kuelus dari luar kaosnya yang tanpa BH itu.

Aku menikmati sementara mulutku menelusuri lehernya dan turun lagi memutari dada atasnya. Cik Hana mendesah-desah dan mendesis kegirangan. Lalu kami berdekapan, kutuntun Cik Hana ke arah tombol musik yang tersedia dan kuraih chanel yang tersdia di hotel. Kami berdekapan lama sambil berdiri mengikuti irama musik instrument.

“Aku milikmu Jo, malam ini.” kata Cik Hana memecah kesunyian. Aku dipanggilnya dengan Jo, seperti yang biasa dia lakukan di kantor. Dia berkata begitu sambil tangannya melepas celanaku, bajuku dan semua yang melekat padaku.

Aku telanjang di depannya. Didekapnya aku, diraba dan elusnya batang kejantananku yang sudah mengejang keras. Jantungku serasa lepas. Lalu kami bercumbuan lagi. Aku membalikkan tubuhnya dan kucumbui Cik Hana dari belakang.

Mulutku menelusuri lehernya, punggungnya, pipinya, telinganya dan dilingkarkannya tangan Cik Hana di kepalaku, kulumat bibirnya. Tanganku meremas kedua bukitnya dengan lembut dan membuat gumpalan itu makin mengeras.

Cik Hana menggeliatkan tubuhnya, melengkung ke depan. Ahh, pemandangan yang indah kulihat. Kulepas kaos merahnya dan betapa indahnya kulihat buah dada Cik Hana, masih kencang dan cukup besar, puntingnya berwarna coklat sangat ranum dan membuatku lebih terangsang untuk memetik kedua buah dadanya yang siap panen dan kunikmati dengan mulutku.

Kubiarkan Cik Hana menikmati sensasi-sensasi yang kustimulasikan pada tubuhnya. Cik Hana membiarkan aku meremasi lembut kedua buah dadanya. Kulihat Cik Hana memejam dan menggeliat-geliat melengkung ke depan.

Aku ingin menelanjanginya. Kuraih celana pendeknya dan kulorotkan ke bawah, Cik Hana melepas sendiri. Aku sekarang melihat gundukan pink di balik celana dalamnya. Kuraba gundukan itu dan Cik Hana bertambah menikmati dengan desah dan geliatnya. Kustimulasi dengan kedua tanganku sesaat dan akhirnya tanganku kumasukkan ke celana dalamnya, kulepaskan dan sekarang aku benar-benar melihat Cik Hana telanjang di dekapanku.

“Basah Cik,” kataku.
“Iya, aku sudah nggak tahan Jo. Aku sangat menikmati cumbuanmu sampai sekarang, dan aku ingin kau membuatku terpuaskan Jo. Ayo lakukanlah..” Pinta Cik Hana dengan manja padaku.
“Tapi Cik.. aku..” aku ingin katakan bahwa aku belum pernah melakukannya pada wanita.
Gelora birahi di dadaku memuncak dan batang kejantananku sudah tidak tertahankan lagi. Cik Hana kupeluk erat dan membiarkan kepalanya bersandar di dada kiriku. Ahh, manja sekali Cik Hana ini, pikirku. Kukecup pipinya, dahinya.

Kukecup telinganya dan Cik Hana sangat menikmati sensasi gelora seks yang kulakukan padanya. Kubalikkan tubuhnya lagi dan Cik Hana berhadapan denganku. Aku mencumbuinya lagi. Dibiarkannya mulutku menelurusi leher dan dadanya.

Aku hampir tidak tahan menahan geliat tubuhnya. Apalagi ketika aku sampai di dadanya. Ahh, aku sangat menikmati kedua buah dadanya. Kuputar lembut dan membuat Cik Hana membusungkan dadanya sehingga aku semakin leluasa.

Lenguhan, desahan dan geliatnya makin membuat birahiku meledak-ledak. Kupaguti bergantian kedua buah dadanya. Kukulum kedua puntingnya bergantian dan membuat tubuh Cik Hana makin menggeliat dan akhirnya aku tidak kuat lagi menahan tubuhnya, kubiarkan terjatuh di tempat tidur.
Kubiarkan Cik Hana makin ke tengah tempat tidur, aku memandangi tubuhnya yang indah. Cik Hana membuat gerakan-gerakan yang menandakan letupan birahinya sehingga membuatku sangat terangsang.

Apalagi ketika dibukanya kedua kakinya dengan diangkat pahanya. Betapa menggairahkan. Kulihat gundukan hitam di puncak selangkangannya. Malam ini, pastilah akan menjadi malam pertamaku menyetubuhi wanita dan Cik Hana lah yang akan membuatku tidak perjaka lagi.

Ini tekadku malam ini. Aku ingin memberinya kesan dan sensasi yang mendalam tentang diriku.
Kudekati tubuh Cik Hana dari samping. Tangannya menarikku. Kucumbui Cik Hana lagi. Aku mencumbuinya dari atas ke bawah dengan tubuhku merambat di atasnya. Kunikmati kedua bukitnya dengan leluasa dan tanganku menggapai kedua kakinya menelusuri liang senggamanya, membuat Cik Hana menggeliat mendesah lagi.

Kutelusuri perutnya akhirnya aku sampai di liang senggamanya. “Oh, wangi sekali,” pikirku. Tapi belum sempat aku bertindak lebih lanjut, diraihnya batang kejantananku dan dikulumnya. Aku mendesis kenikmatan.

Disedotnya batang kejantananku hingga masuk penuh di mulutnya. Ohh, ini pertama kali mulut wanita mengulum batang kejantananku. Betapa nikmatnya sampai aku hanya bisa berkata “Ooohh Cik.. ahh..” dan pinggulku tergoyang-goyang mengikuti sensasi yang Cik Hana berikan melalui batang kejantananku.

“Oooh Cik, saya nggak kuat, mau keluar Cik,” kataku.

Tapi tak ada sahutan. Yang ada hanya hisapan dan kuluman yang makin membuat batang kejantananku mengeras. Aku mencoba menahan diri dengan menikmati liang senggamanya dengan mulutku.

Akhirnya aku tidak tahan dan kumuntahkan sperma hangatku penuh di dalam mulut Cik Hana. Aku terdiam.. inikah namanya orgasme? Kulihat Cik Hana sangat menikmati dengan apa yang baru saja terjadi.

“Thanks ya Cik,” kataku. Dia hanya tersenyum tipis dan memelukku. Kucumbui lagi Cik Hana dan aku sangat suka menikmati kedua buah dadanya dengan putingnya yang ranum. Hal ini membuat Cik Hana bergelinjang kenikmatan.

Kalau mulutku memaguti dan menggulumi yang kiri, tangan kananku meremas lembut yang kiri, begitu sebaliknya. Aku seperti bayi yang menikmati ASI dari samping. Kulihat gerakan kakinya yang merangsangku. Lalu sambil mulutku mengulum buah dadanya, kujulurkan tanganku menggapai liang senggamanya.

Cik Hana makin menikmati permainanku ini. Kuelus liang senggama dan sekitarnya, membuat gerakan kakinya membuka lebar, semakin lebar menantiku menyetubuhinya. Kurasakan liang senggamanya yang makin membasah dan akhirnya ketika kedua kakinya masih mengangkang, aku bergerak dan berada diantara kedua kakinya.

Kupandangi liang senggamanya dan kunaikkan kaki kirinya, aku menciumi pahanya lembut menukik ke bawah dan akhirnya aku mencumbui liang senggamanya. Kepalaku diremas-remas dan ditekannya, kudengar geliat dan desahnya makin menjadi-jadi.

Kedua kakinya terbuka lebar di depanku. Aku sangat menikmati liang senggamanya. Ini kali pertama aku mencumbui liang senggama wanita. Aku mulai merasakan cairan dan membuatku makin terangsang dan Cik Hana memintaku agar aku segera menyelesaikannya.

Ditaruhnya kedua kakinya di pundakku dan batang kejantananku yang sudah kembali menegang kutuntun memasuki liang senggamanya. Kumasukkan sedikit demi sedikit dan kuputarkan di seputar liang senggama Cik Hana yang membuatnya melenguh kenikmatan sejadi-jadinya. Aku memasukkan lagi dan lebih dalam lagi dan akhirnya tertanam penuh di liang senggama Cik Hana.

Kupegangi kedua tangannya, aku diam sejenak merasakan sensasi kenikmatan di sekeliHana batang kejantananku, lalu kugoyangkan lembut sementara mulutku menikmati kedua puting susunya bergantian.

Aku terus menggoyang lembut di seputar dinding kemaluannya. Aku merasakan Cik Hana mau orgasme. Kupercepat goyanganku dan kudengar suara teriakan tertahan, tubuh Cik Hana mengejang dan menjepit batang kejantananku kuat-kuat.

Seketika itu aku merasakan spermaku mau keluar lagi. Akhirnya aku menikmati saat akhir yang sangat menggairahkan. Cik Hana mencapai orgasme, juga aku. Aku merasakan sangat kenikmatan. Aku tidak perjaka lagi.

“Thanks ya Cik,” kataku. Kukatakan itu ketika aku mengecup telinganya, bibirnya, dahinya dan menelusuri lehernya juga dadanya yang meninggalkan warna kemerahan. Tangannya masih agak menggelepar di kanan kiri seperti pelepasan.

“Cik, ini kali pertama aku menyetubuhi wanita,” kataku melanjutkan. Cik Hana tersentak dan aku meyakinkannya.

“Cik Hana lah yang merenggut keperjakaanku malam ini,” kataku sambil mengecup dahi dan pipinya.

Aku dipeluknya erat lagi dan aku membalasnya.

Malam itu aku tidur di hotel sampai pagi dengan kehangatan tubuh Cik Hana di pelukanku. Rasanya tubuh Cik Hana menjadi selimut hangat buatku. Pagi-pagi aku pulang ke rumah dan masuk kerja seperti biasanya walau aku merasa ngantuk.

Tapi aku minum obat penguat agar tidak ngantuk dan terbukti cukup kuat menahan rasa kantukku. Apalagi juga dengan kedatangan Cik Hana. Senyumnya sungguh beda. Aku suka. Dan lagi-lagi aku sangat tertarik dengan kedua buah dadanya yang pagi itu nampak lebih mempesona buatku.

Cik Hana sepertinya bangga. Aku diteleponnya dari ruangannya dan berkata terima kasih dan senang karena dapat membuatku tidak perjaka lagi.

“Gila!” Pikirku. Pengalaman dengan Cik Hana membuatku makin terobsesi menikmati tubuh gadis dan istri orang di kantorku. Aku ingin menikmati tubuh Cik Denis. Aku ingin menyetubuhi Ima, Nia dan Cik Nina adik ipar Cik Hana.

Gila! Ketika aku menulis tulisan ini, aku sudah makin jauh dengan Nia. Dia istri Mas Budi. Aku ingin menikmatinya. Dan sudah kurencanakan di hotel dekat dengan rumahnya. Aku sudah belikan dia daster hitam untuk dipakai nanti dan dia menerimanya dengan suka hati. Ada hotel berbintang disana.

Sementara dengan Cik Hana, aku masih terus berhubungan. Yang paling gila adalah aku menyetubuhinya di rumahnya sendiri, di sofa di ruang multimedia. Dia memanggilku ke sana saat suaminya ke luar negeri dua minggu lalu. Karena memang aku pandai komputer dan multimedia.

Jadi Cik Hana memakai alasan itu. Aku menyetubuhinya berkali-kali dan Cik Hana mengajariku berbagai posisi. Aku suka posisi dogy style, padahal sudah kurencanakan mau kuterapkan nanti untuk Cik Denis.. entah kapan, tapi menjanjikan.