AGEN DOMINO
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Suatu siang yang panas, kulihat seorang pengemis didepan rumahku
sedang berteduh dari teriknya matahari yg panas. saat itu dirumah tidak
ada siapapun, ibuku sedang keluar kota, ayahku selalu pulang malam hari,
dan si bibi sedang pulang kampung karena saat itu sudah dekat Lebaran.
Karena kasihan, aku berjalan kepagar depan dan kubuka pintu pagarnya.
kupanggil dia untuk masuk
“pak, ..pak.., mari masuk sini pak, diluar panas sekali loh..” dia
menoleh kearah suaraku, setelah kuperhatikan, ternyata dia buta. Jadi
tambah iba aku padanya.
“mari pak, aku tuntun masuk ya..” kutuntun dia untuk masuk kedalam,
“terima kasih ya nak..”
Perawakannya kurus, kotor dan bau. Dia hanya menggunakan sarung yg
udah butut dan baju yg compang-camping, tangannya selalu memegang
tongkat kayu dari potongan ranting pohon.
Sesampai didalam, kududukkan dia ruang tamu dan kuambilkan segelas
air minum yg dingin, dia cepat-2x meminumnya. Pada saat duduk, posisi
kakinya agak terbuka, sekilas kulihat penisnya yg terjulai lemas
diantara kedua pahanya, meskipun sedang terkulai lemas tapi kulihat
lumayan besar dan panjang juga. Langsung jantungku berdegub sedikit
lebih kencang dari biasanya.
Otakku mulai berpikir yg jorok-2x, gimana seandainya kuberikan
tubuhku untuk dicicipinya dan aku juga dapat merasakan penisnya. Aku
belum pernah merasakan bercinta dengan seorang pengemis tua yg buta,
pasti nikmat juga rasanya.
Aku mulai memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kesempatan itu. Aku iseng-2x bertanya padanya,
“ Kapan terakhir mandi, pak? Bapak mau mandi disini? nanti setelah mandi aku beri pakaian bekas yg lebih baik, mau kan pak?”,
“wah ya mau dong non..tapi apa nggak ngerepotin? “ tanyanya ragu.
“tenang aja pak, disini nggak ada siapa-2x koq, cuma aku dan bapak di rumah ini. nggak apa-2x, ayo sini aku bantu ya..” jelasku.
Aku bimbing dia menuju ke kamar mandi tamu, kupeluk dia, dan
kubimbing dia, tangannya kuletakkan di bahuku. Secara tak sengaja
tangannya tersentuh buah dadaku yg gempal, tanpa BH. kulihat reaksinya,
dia diam aja, juga tidak berusaha menjauhkan tangannya yg tersentuh
susuku. Sambil berjalan dia bertanya padaku,
“non ini umur berapa, koq rasanya sudah dewasa?”,
“aku baru berusia 21 thn, pak. kenapa?” tanyaku,
“oh nggak, nggak apa-2x koq” jawabnya. Aku bertanya lagi, penasaran,
“ kenapa sih pak, koq tanya gitu? bapak ngomong gitu karena ..susuku gede yahh..”.
“ I.. iya..” jawabnya tersipu malu.
Sesampai didalam kamar mandi tamu, aku tutup pintu dari dalam dan berkata
“saya bantu ya pak, bapak pasti nggak bisa mandi sendiri, kan bapak nggak tahu tempat-2x nya”,
“tapi.., tapi.., non kan.., ahh.., nggak usah deh, non kan
perempuan,..nggak baik non..” jawabnya gugup karena tidak menyangka aku
bakal menawarkan itu.
“ah, nggak apa-2x pak, anggap aja aku ini cucu bapak yg sedang
membantu bapak mandi. lagipula, nggak ada orang lain dirumah ini koq
pak.., tenang aja..” tegas ku.
Tanpa menunggu jawabannya lagi, aku bantu dia mencopoti bajunya yg
compang-camping, dan sarungnya yg butut. Tubuhnya benar-2x kurus kering,
kecuali penisnya yg masih terlihat besar, meskipun agak kotor dan
terjulai lemas. maklum, mana ada pengemis punya waktu untuk mandi setiap
hari, apalagi mencuci bagian itunya. Dia diam aja, sambil menutupi
penisnya, dia menduga-2x apa yg bakal kuperbuat. aku bertanya padanya
AGEN DOMINO
“ kenapa koq ditutupin pak.., malu ama aku yaah..? hihihi..nggak usah
malu pak! .., aku udah biasa liat burung koq paak..”, setelah itu
kulepas bajuku sendiri, sambil berdiri didepannya aku meremas-2x susuku
dan menggosok-2x kemaluanku dengan bernafsu, sayang dia nggak bisa lihat
tubuhku ini, pikirku.
Kupasang shower dan air mengucur dengan lembut ke tubuhnya dan
tubuhku, setelah itu kubantu dia menggosok tubuhnya dengan sabun wangi,
tubuhnya kelihatan lebih bersih dari tadi, dan baunya juga sudah tidak
menyengat lagi. Dengan tidak sabar kugosok penisnya yg masih terjulai
lemas itu, dia berkata
“ah.., ah.. non, yg situ nggak usah non..biar aku sendiri aja..” katanya malu.
“nggak apa-2x pak, aku udah biasa koq, bapak nggak perlu malu sama
aku, kan udah aku bilang, anggap aja aku ini cucumu yg sedang bantu
bapak mandi.” desakku tambah bernafsu setelah penis itu dalam genggaman
tanganku.
“wah, non ini baik sekali, gimana caranya aku bisa balas budi baik
non, aku nggak punya apa-2x untuk membalas perbuatan non yg mulia ini”
katanya,
“balasannya gampang pak, aku pengen bapak memijiti dan menggosoki
..seluruh tubuhku, bapak diam aja, nanti aku kasih sesuatu yg paling
enak deh.., kutanggung bapak pasti nggak pernah dapet dimanapun dan
kapanpun” jawabku enteng.
“baik non, bilang aja bapak harus apa dan gimana” kelihatannya dia
udah tahu apa yg kuingini. dia kelihatannya mulai berpikir yg
tidak-tidak.
Kubimbing kedua tangannya ke susu ku dan kuremaskan tangannya ke susu
ku yg montok itu, 34B. Dia kaget banget setelah merasakan tangannya
meremas suatu gumpalan daging yg padat, kencang dan halus,
“hhmm.., susu non sungguh besar, sudah lama bapak tidak merasakan ini, hmm..sungguh gempal dan padat, kencang sekali susumu..”,
“eh, non koq mau berbuat begini padaku? aku kan hanya seorang
pengemis kotor, udah tua, buta lagi.., aku.. nggak ngerti non..”
tanyanya bingung. jawabku
“ah.., bapak nggak usah ragu.., aku memang suka melakukan ini kepada
orang yg belum pernah kukenal, aku pengen mencicipi burung orang-2x
kaya’ bapak ini. bapak mau kan melayaniku, aku ingin bapak puaskan
nafsuku ini, aku ingin burung bapak di mulutku, divaginaku..”, jawabku
terengah-2x dilanda nafsu yg tambah membara.
sambil merem melek aku menikmati susuku diremas-remas dan sesekali
putingku dicubit atau diplintir olehnya, sementara tangan satunya mulai
turun meraba-raba kemaluanku yang berbulu tipis. Tanganku sendiri
mengocok-2x penisnya yg masih terjulai lemas, kupikir, wah ini burung
kelihatannya harus pakai extra service baru bisa ngaceng, nih. ‘wah,
burung bapak koq masih lemas sih.., biar kumasukkan mulutku, kujilati
dan kuhisap, ya pak..’ dia mandah aja sambil mulutnya terbuka, menanti
pengalaman yg mungkin belum pernah dia dapatkan.
sambil tangannya meremas kedua susuku, aku jongkok didepan
selangkangannya, ku genggam penisnya yg masih lemas, ku jilati mulai
dari kepala penisnya, turun ke buah pelernya, kembali kebatang penisnya,
kujilati terus sampai naik kekepala penisnya lagi, lalu kumasukkan
penis itu kemulutku yg mungil. Dia mulai bereaksi,
“eenngghh..mmhh..”, dia mulai melenguh lemah, senjatanya mulai
mengeras, terangsang oleh jilatanku. Masih belum keras, kusedot-sedot
sambil ku keluar masukkan dimulutku, kukombinasi dengan menyedot buah
pelernya, lama kelamaan benda itu semakin bertambah keras saja. Nah, ini
dia, pikirku.
“pak, coba kau jilatin susuku pak, cicipi tubuhku ini, nikmati
tubuhku yg masih muda ini, kapan lagi bapak bisa menikmati tubuh seorang
gadis muda seperti saya ini. jilati pentilku, sedot seluruh susuku.
perbuat tubuhku sesukamu, pak” kataku menahan nafsu.
Sungguh luar biasa, sambil meraba-raba, dia melakukan semuanya.
Sungguh gila pikirku, koq bisa aku melakukan ini dengan seorang pengemis
tua, buta pula. tapi, memikirkan hal ini membuat ku makin terangsang
berat. Dia menjilati putingku dengan nafsu, disedotnya susuku dengan
mulutnya yg kempong krn giginya udah ompong semua. nikmat sekali
rasanya, geli banget, ternyata enak juga kalo susu disedot dan dikulum
oleh mulut yg ompong, coba kalian rasakan sendiri, deh.
Puncaknya, aku sudah tak tahan lagi, kusuruh dia berbaring telentang
dilantai kamar mandi, aku jongkok diatas tubuhnya dan berusaha
memasukkan penisnya yg sudah mengeras itu ke lubang vaginaku dari atas.
kubimbing penisnya memasuki kemaluanku, aku menduduki senjatanya, dan..
“sslluupp..”, benda itu langsung menancap dalam-dalam divaginaku,
“rasakan nikmatnya ..vaginaku yg sempit ini.., pak” ujarku
tersendat-sendat menahan kenikmatan yg luar biasa. amblas masuk semua
burungnya ke vaginaku.
“nngghh..aakkhh.., aduh sempit sekali vaginamu non, sampai sulit
masuknya..hhgghh.. adduuhh enaknnyyaa..nnoohh’ ‘Mmmhh..aakkhh..aahh..!!”
aku sendiri berteriak karena penisnya ternyata besar juga untuk
vaginaku, benar-benar kunikmati gesekan-gesekan pada dinding
kemaluanku.
Tubuhku mulai naik-turun diatas tubuhnya yg telentang itu, penisnya
menghujam-hujam keluar masuk vaginaku. tangannya meremas-remas susuku,
satunya lagi kadang memegangi bahuku, mengelus tubuhku, menjambak rambut
panjangku. Lenguhannya keras sekali, dan parau suaranya
“hhkk..aahhkk..ahh, enakk sekaalliihh noon..” serunya.
Aku semakin menikmati persetubuhan lain jenis ini, persetubuhan yang
sangat mencolok, lain kalangan, lain status sosial, dan lain usia. Aku
tak bisa membayangka bila kedua ortu-ku melihat ini, dikamar mandi, anak
gadis satu-satunya, yg semata wayang ini sedang bersetubuh dengan
seorang pengemis yg sudah tua, mungkin aku bisa dibunuh mereka apabila
ketahuan.
Aku tak puas menggoyang pantatku, aku mengajaknya ganti posisi, dia
diatas, aku dibawah, telentang dengan kedua kakiku terbuka lebar, aku
ditindihnya, penisnya tetap keluar masuk dengan nikmatnya. Lidahnya tak
henti2nya menjilatiku dan sesampainya dibibir, dia langsung melumat
bibirku, lidahku dikulum olehnya lalu dikecupnya bibirku membuatku tidak
tahan untuk membalas perlakuannya, aku sudah tidak peduli oleh bau
nafasnya yang tidak sedap itu. Sambil disetubuhi aku terlibat permainan
mulut dan lidah selama beberapa saat dengannya.
Beberapa saat kemudian, aku ajak ganti posisi lagi, aku menungging
seperti anjing sambil berpegangan pada tepi wastafel dan dia
menggenjotku dari belakang, persis seperti anjing yg sedang kawin.
Nikmat sekali posisi ini, pikirku. Wah, kuat juga nih orang tua pikirku.
Baru berpikir begitu, mendadak aku merasakan gejolak luar biasa yg
nggak bisa aku tahan, aku mau keluar, eh, ternyata dia juga mulai
bergetar tubuhnya, dia melenguh-lenguh lebih cepat, ‘oh..ookkhh..akuuhh
maauu.. keluuaarr nnoonnhh..akkuu..nggaakk
ttaahhaann..laaggiihh..aakkhh..’, dia berteriak kesetanan dan
genjotannya makin bertambah cepat. ‘mmhh..aakkuu juuggaa ppaakk..
mmhh..eeh. eekkhh..’ aku pun mencapai orgasme bersamaan dengannya. aku
merasa pejuhnya meluncur deras dalam vaginaku.
Kemaluanku penuh dengan pejuh seorang pengemis tua itu sampai
sebagian meleleh keluar karena terlalu banyak yang keluar. Aku tak tahu
andaikata aku hamil dan punya anak, aku pasti bingung siapa si bapaknya,
habis begitu banyak penis yg pernah menancap divaginaku dan begitu
banyak pejuh yg pernah keluar didalamnya.
Setelah itu, kami membersihkan tubuh dari sisa-sisa persetubuhan
barusan, dan mengeringkan dengan handuk bersih. dia berkata seraya
pamit, ‘terima kasih non.., atas segalanya.., non bener, aku nggak
pernah merasakan seperti ini, seumur hidupku akan kukenang peristiwa ini
sampai akhir hayatku’. Kemudian dia pun kutuntun keluar dari rumahku yg
besar. pikirku, sudah cukup aku menikmati persetubuhan ini. Dia keluar
dengan wajah berseri, puas dengan apa yang baru saja dialaminya.
No comments:
Post a Comment