AGEN DOMINO
Cerita Dewasa / Cerita Sex / Cerita ABG / Cerita Dewasa Hot / Cerita Dewasa SMA / Kumpulan Cerita Dewasa
Aku sudah berkeluarga dan dikaruniai
anak 1 yang masih 2 tahun umurnya, perkenalkan namaku Citra usiaku saat
ini 26 tahun, aku menikah dengan suamiku 4 tahun yang lalu, dimana
suamiku itu sangat harmonis denganku dan pastinya romantis, kami bertemu
di kantor suamiku team satu kerja denganku sampai sekarang. Dulunya aku
tidak menaruh rasa simpati dengannya tapi namanya witing tresno jalaran
seko kulino kata orang jawa.
Terlalu keasikan pertemanan jadi kita
memasuki area pacaran saat itu dan kami semakin kompak dalam menghadapi
masalah saat waktu pacaran, aku tidak kwuatir kalau pulang malam karena
suamiku itu setia setiap saat kalau aku pulang malam dia sering
menjemput aku di kantor waluapun dia kadang pulang rumah dulu. Trus
balik lagi untuk menjemput aku.
Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian
keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak
sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk
berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum
sangat banyak tuntutan.
Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka
dan tak jarang untuk dapat “melunakkan” hati mereka aku harus bersikap
seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok
dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah.
Untungnya suamiku cukup bijaksana dan
dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku.
Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit
hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi
gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome
sex.
Awalnya ketika itu kantorku menjelang
tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar
biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang
kantor menjelang pagi.
Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu
merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas
pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang
yang sudah tidak asing bagiku yaitu Heru (26) dan Dimas (25) sehingga
aku tidak perlu buang-buang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan
kondisi kantorku.
Kami janjian ketemu di Hertz Chicken
untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang
harus dilakukan dan pembagian tugasnya. Karena sudah akrab kamipun
menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan
pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di
Tanggerang. 3 hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki
hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah
jam 8 malam. cerita sex party.
Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan.
Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Heru menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.
Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Heru menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.
“Bukan apa-apa Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang”
“Ya udah begini saja, bagaimana kalau
Mbak Muti bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta
tolong suami Mbak Citra membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang
harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin,”
usul Heru
“Boleh juga, usul diterima” sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Heru.
Segera kutelpon suamiku R yang sedang
berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku
supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun
minta tolong Heru mengantarku ke cottage yang dimaksud. Setiba disana
ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2
kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang
tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan
menyesali kenapa tidak dari awal saja disini.
“Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”
Rupanya reaksiku ini disambut oleh Heru,
“kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya
aku dan Dimas enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian
mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak?”
“Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam
hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan
berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah.
Namun keraguanku pupus karena aku
berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar
kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak.
Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka
yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam.
Tak lama kemudian Dimaspun datang dengan
membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang
rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah
aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan
kamar mandi.
Tapi baru kusadar aku tidak membawa
pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik
celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch
hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD
yang menempel.. Duh bagaimana ya.
Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD
itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering.
Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang
kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan??
DOMINO ONLINE
Lalu mandilah aku dengan air panas yang
sudah kuatur sesuai selera. Usai mandi akupun berbusana seperti yang
sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Heru dan Dimas sudah
segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka
sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Heru yang
mengenakan kaos singlet sedangkan Dimas bertelanjang dada saja
membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang
membuat darahku sedikit berdesir.
“Maaf Mbak Citra aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”
Dimas berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam.
“O ya, tapi sudah dijemur kan?” tanyaku basa basi.
“Sudah sih,” jawab Dimas sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi.
“Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak
Citra.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di
kotanya.. ha, ha, ha” ganggu Heru sambil melirik ke aku dan kulihat
Dimas semakin malu.
Rupanya introduksinya Heru tidak
berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang
selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran
seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam
pembicaraan tentang teknik-teknik ML.
Dari situ baru kuketahui dari
kisah-kisah mereka ternyata Heru sangat piawai dalam teknik sex. Heru
terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya
yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan
permainannya.
Lain halnya dengan Dimas yang lebih
banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Dimas sudah menutupi bagian
auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah
meronta-ronta.
Semula aku bertahan untuk tidak
menceritakan pengalamanku, tapi karena Heru pandai memanfaatkan suasana
akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan
tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk
disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami
sendiri.
Lama kelamaan level cerita kamipun
meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang
sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai.
Begitu juga dengan Dimas yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata
selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki penis
yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon
wanitaku aku berusaha untuk menghibur Dimas.
“Ah, kenapa harus minder.. Justru
seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder
karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih
nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya. Buktinya
setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan
salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami
Hari semakin malam dan topik diskusi
kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami
membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita
posisi duduk sudah tak karuan.
Aku bersandar di pegangan sofa dengan
kaki diatas pangkuan Heru dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana
Dimas duduk dilantai sambil menikmati Heru yang memijat betis indahku
dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Dimas memijit
telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan.
Begitu nikmat sensasi pijatan yang
mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Heru
sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata
terpejam ketika Heru dan Dimas melepaskan celana sportku dengan alasan
untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir.
Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat
karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.
“Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu”
Tapi mereka tidak menggubris sebab
mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul
dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku
dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi
yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa
malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi
dan hanya dapat dibuka didepan suamiku.
Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku
karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti
pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang
rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa
melahap kemaluanku.
Dan akhirnya Dimas mengalah membiarkan
Heru melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Dimas yang
berbeda dari Heru.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan
kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Dimas
lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan
kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat
serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku
yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga
kemaluanku.
Setelah puas menggeluti kemaluanku Heru
mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang
ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Heru
lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya
dan tetap telentang dengan posisi mengangkang..
“Heru apa yang mau kamu lakukan??”
Tapi pertanyaanku tidak digubris malah
Heru memberi kode kepada Dimas yang kemudian Dimas menghampiriku dan
didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang
kemaluan Dimas ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi..
Dengan
tetap lembut Dimas menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga
mulutku sekarang penuh sesak dengan penis milik Dimas sementara dibawah
sana Heru rupanya asik mencukuri kemaluanku.. Semua proses itu
berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Heru selesai
Dimaspun mencabut penisnya dari mulutku.
Ketika kutengok kemaluanku sudah licin
memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Heru memulai tugas
lainnya, penisnya yang tidak kalah besarnya dari milik Dimas segera
melompat dari celana pendeknya.
Sehingga yang terlihat sekarang 3 insan
berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah
seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan
sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Heru sampai cairanku keluar
seolah menyatakan siap untuk menyambut penis Heru yang besar dan penuh
urat.
“Sshh..”
Hanya desisan itu yang keluar dari
mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang
selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka
lebar ketika kurasakan batang kemaluan Heru sudah tertanam seluruhnya
di dalam liang senggamaku.
Setelah beberapa saat didiamkan yang ada
dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun
sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan
Heru..
Selang beberapa lama Heru tiba-tiba
membalikkan tubuh kami dengan penis masih tetap tertanam sehingga
sekarang aku berada diatas Heru memberiku kesempatan untuk mencari
sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali
aku orgasme.
Tak lama kurasakan bokongku ada
memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Dimas sedang dalam posisi
tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang
terjadi adalah kenyataan 2 penis besar mereka sudah tertanam dalam
tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan
menumpahkan di wajahku.
Setelah itu kami bertiga tertidur pulas
dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya
dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai
benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan..
Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara
salah satu dari mereka tetap bekerja.
Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman
dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan..
Malah aku pernah melayani Heru dan Dimas ditambah 3 orang temannya yang
lain..
Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku.
No comments:
Post a Comment